Kami adalah

kami adalah pengabdi pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selasa, 28 April 2009

PANJI YPK


Mencermati berbagai tulisan manteman di lembaga yang sangat bonafide ini, tergelitik juga akhirnya hati ini ingin turut berkiprah di dunia maya penuh makna ini. Salam dan doa kita hadiahkan pada para pahlawan terutama yang mengusahakan bagaimana YPK tetap jaya agar cita, cinta, dan citra yang ingin selalu kita rengkuh bersama, tetap bergelora.

Kawan, mengapai sukses yang ditawarkan Ki Ngenes emang oke, barangkali (bukan batukali,ikan lele,dan apapun yang ada di kali) kita juga perlu untuk membuang jauh-jauh cara tidak baik misal KKN, tapi bermainlah cantik(pinjam istilah Cak Mad) dan selalu khusnul khotimah serta istiqomah agar barokah sebagai bekal masuk surga.

Sohib, lembaga ini adalah lembaga bonafide yang selalu dan berusaha selalu untuk meluluskan siswanya dengan nilai diatas sekolah yang lain. Jadi yang ditawarkan Houya untuk menaikkan semua siswanya ya nanti dulu, ada berbagai mekanisme yang harus dilalui agar mutu yang diraih nantinya bisa dipertanggung jawabkan. Berdasarkan pemikiran yang ditawarkan oleh Houya juga patut kita lakukan, dan berbagai pihak perlu berbenah demi kemajuan YPK.
Koncoku, diluar sana di dalam negeri (kita kan luar negeri) istilah RSBI sangat menyemangati para orang tua di Bontang tidak terkecuali karyawan dan guru YPK untuk berbondong-bondong memasukkan putra-putrinya, padahal yang sudah SBI aja kenyataannya di bawah kita. Dan perlu diingat kita pun akan ikut RSBI, serta YPK akan menjadi pusat sumber belajar di Kaltim. Kita patut berbangga kan?

Kawan, emang kita di luar negeri , jadi kita harus benar-benar bisa meningkatkan kemampuan tuk bersaing secara sehat, agar kita tidak dipandang sebelah mata. Banyak prestasi yang kita raih, tapi publikasinnya mana? bagaimana kita bisa dikenal kalau kita sendiri tidak memperkenalkan lembaga ini, bahkan guru dan karyawannya pun banyak yang tidak tahu. Bahwa sang juara ada di lembaga ini, bahwa nama YPK dikenal di Nusantara bahkan seantero dunia. Contoh kecil, hari ini 9 siswa-siswi SMA dan 1 gurunya berlomba mewakili KALTIM di Jogja, adakah lembaga lain selain SMA yang tahu
atau barang kali ada guru SMA yang tidak tahu, ya karena emang kurangnya penyemangat terutama berupa publikasi? belum lagi ternyata Sasongko (putra almarhum Munardi) hari ini memenangkan lomba kreasi dan baca puisi se-kaltim.

Jadi teman, perkenalkan; kami adalah lembaga pendidikan yang ada di lingkungan Pupuk Kaltim yang berusaha,... ingat visi,misi, dan moto lembaga YPK

Selamat mencurahkan segalanya 'tuk YPK yang tercinta.

basudewa

Senin, 27 April 2009

DAFTAR FAKTOR SUKSES

Dari hasil surve yang sangat terkenal di Amerika, ternyata ada banyak factor lain yang menentukan keberhasilan seseorang. IQ bukanlah segala-galanya.
Berikut ini adalah hasil survey yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley, Ph.D yang ditulis dalam buku The Millionaire Mind. Survei ini dilakukan di Amerika dengan total 1.001 responden. Dari 1.001 orang ini, 733 adalah miliuner dengan kekayaan di atas USD 1 juta.

Daftar factor sukses berikut ini ditulis berdasarkan urutan pengaruh. Nomor 1 berarti memiliki pengaruh paling besar, dan seterusnya.
1.Bersikap jujur kepada semua orang.
2.Mempunyai disiplin yang baik.
3.Pintar bergaul
4.Mempunyai pasangan hidup yang mendukung.
5.Bekerja lebih keras daripada orang lain.
6.Mencintai karier / bisnis
7.Memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan kuat.
8.Memiliki semangat/ kepribadian yang sangat kompetitif
9.Mengatur hidup dengan sangat baik.
10.Memiliki kemampuan untuk menjual ide atau produk.
11.Melakukan investasi dengan bijaksana
12.Melihat peluang yang tidak dilihat oleh orang lain.
13.Menjadi bos atas diri sendiri
14.Berani mengambil resiko keuangan bila memberikan hasil yang baik.
15.Memiliki mentor yang baik
16.Memiliki hasrat untuk menjadi figure yang dihormati.
17.Membangun usaha sendiri
18.Menemukan peluang yang menguntungkan
19.Memiliki energi yang besar
20.Fisik yang sehat
21.Memiliki IQ yang tinggi/ superior
22.Mengambil spesialisasi
23.Masuk sekolah yang Top
24.Mengabaikan kritik orang yang tidak ada gunanya.
25.Hidup hemat
26.Memiliki iman/ Spiritual yang kuat
27.Beruntung
28.Investasi di perusahaan public
29.Memiliki penasihat investasi yang baik
30.Lulus dengan nilai terbaik / hampir terbaik.

Sekali lagi saya tidak bermaksud mengatakan bahwa nilai akademis tidak penting. Yang ingin saya sampaikan adalah agar kita sebagai orangtua dan guru mau memperhatikan factor-faktor lain selain IQ.

DR:KINGENES.
(Sumber:Born to Be a Genius oleh Adi W.G.)

Aku kangen tulisane Mas Ahmad Riwayadi

Mas Ahmad Riwayadi lagi sibuk yaaa
Artikelnya (tulisannya) kok lama nggak muncul.
PaSTI SIBUK MENGHABISI UAN - AUASNYA YA !
Nongol dong di blog guruypk oke.
jangan lupa sarapan pagi,
ojo lali makan siange.
ojo malem-malem tidure
nonton bal-balan.
jangan lupa kopi manise
susu segare
wedang jahene.
tes manise.
beras kencure.
Obat penguate.
dan sakteruse . . . . .

MENGAPA HARUS TINGGAL KELAS ?



Siswa-siswa SMA sudah berakhir dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional(UAN). Mereka tinggal menunggu hasilnya. Apakah nilainya memuaskan/membanggakan, baik atau mengecewakan(TIDAK LULUS UJIAN).
Minggu ini, mulai hari senin kemarin siswa-siswa SMP juga mulai melaksanakan Ujian Akhir Sekolah(UAN).Hari ini anak-anak SD siswa kelas VI sedang melaksanakan Try out yang ke 6.

Tiga bulan terakhir ini benar-benar waktu tersita untuk mempersiapkan anak-anak siswa SD kelas 6, SMP kelas 3, dan SMA kelas 3 untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional yang benar-benar menentukan . Sesuatu yang seakan-akan sangat di sakralkan, mencemaskan, menegangkan, dan menentukan masa depan anak-anak kita dan harga diri mereka( siswa, orangtua dan nama besar sekolah).

Pada umumnya sekolah-sekolah di negeri ini jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan diri untuk menghadapi pertempuran besar ( UAN ) dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang berupa try out, try out . . sampai berkali-kali. Sesuatu yang luar biasa untuk mencurahkan perhatian sekolah terhadap masa depan (kelulusan ) siswa-siswanya di kelas 6 (SD), 3(SMP), dan 3(SMA). Bahkan sudah menjadi tradisi sekolah-sekolah di negeri ini untuk menghadapi UAN dengan melakukan program khusus : pelajaran tambahan bidang studi yang di UAN kan, pelatihan motivasi,renungan, klinik malam, home visit, pertemuan orangtua, do’a bersama dengan dipimpin ustad terkenal di kotanya. Itulah tradisi yang dilakukan sekolah-sekolah SD, SMP, dan SMA di negri ini dari tahun ke tahun.

Pertanyaan yang menggelitik pikiran saya :
Semangat, antusias, ambisi, dan kerja keras yang dicurahkan untuk mencapai target yang diharapkan yaitu lulus UAN dengan nilai yang optimal,ALANGKAH INDAHNYA KALAU JUGA bisa diterapkan / diaplikasikan kepada siswa-siswa jenjang kelas dibawahnya : SD kelas 1 s.d 5, SMP kelas 1 dan 2, SMA kelas 1 dan 2 . Adakah semangat dari kita semua untuk dapat berusaha menaikkan ( meloloskan) anak-anak kelas tersebut ? Adakah usaha untuk meminimalkan anak-anak yang tinggal kelas, bahkan berusaha untuk dapat menaikkan siswa-siswa tersebut seperti di kelas 6 SD, 3 SMP, dan 3 SMA (Kalau selama ini kita bisa meluluskan anak-anak kelas tersebut ), mengapa kita terkadang masih gagal untuk meloloskan (menaikkan) siswa-siswa di kelas jenjang di bawahnya ?

Anak-anak yang bermasalah (problem belajar) di yayasan ini ( SD, SMP, dan SMA ) adalah anak-anak yang NORMAL secara fisik dan mental/ intelligence. Mengapa sampai ada anak-anak yang tinggal kelas ? Siapa yang salah ? Apa yang masih kurang ? Apa yang diinginkan ? Apa yang diharapkan oleh guru, wali kelas, dan sekolah ? serta apa yang harus dilakukan oleh para orangtua ?

Mari kita buka kembali program-program apa yang sudah kita lakukan untuk anak-anak yang problem belajar dengan kategori : nilai selalu dibawah rata-rat (SKBM), nilai rawan atau waspada yang pada akhirnya berakhibat pada kegagalan untuk dapat naik ke kelas yang lebih tinggi. Apakah kita hanya sekedar memberikan remediasi ? pemanggilan orangtua yang terkadang kurang dalam memberikan solusi ? Adakah semangat yang sama untuk dapat dilakukan seperti siswa-siswa di kelas 6 (SD), 3 ( SMP), dan 3 (SMA).
Ini menjadi renungan Kita bersama, menjelang rapat kenaikan kelas naik .

Terima kasih yang sempat membaca artikel ini.
Selamat berkarya.

Dari: SupriHouya.

Minggu, 26 April 2009

SEKOLAH YANG BERMUTU ?

Sekolah yang bermutu,
tak pernah takut kekurangan murid
Sekolah yang bermutu
tak gentar menghadapi perubahan.

Sekolah yang bermutu
Rebutannya calon murid baru
Sekolah yang bermutu
Kepercayaannya para orangtua

Sekolah yang bermutu
Biaya mahalpun tidak masalah
Sekolah yang bermutu
Kebanggaan para siswa dan orangtua

Sekolah yang bermutu
Pelayanannya Jitu
Sekolah yang bermutu
Guru-gurunya berpikiran maju
Idola siswa, dambaan para orangtua

Sekolah yang bermutu
Tidak takut kekurangan siswa.
Sekolah yang bermutu
Tidak Mengenal PHK.

Kamis, 23 April 2009

PERUBAHAN YANG SEBENARNYA . . . . .

Apa kata orang . . . .
Apa Kata Kita . . . .
Apa kata hati Kita.
Mudah untuk berteriak.
Menuruti kata hati,
yang terkadang palsu.
Untuk mendapatkan suatu perhatian.
Agar kita terkesan Waaaah.
Hebat di mata orang lain.

Terkadang kita tega
menyalahkan orang lain.
Merendahkan orang lain,
mencari-cari kekurangannya orang lain.
Pernahkan kita instropeksi,
melihat kekurangan diri sendiri
Baik yang kasat mata, maupun yang disengaja.

Dalam kondisi yayasan sekarang ini
Perubahan yang sebenarnya adalah . . .
Kemampuan kita dalam memerankan
diri kita masing-masing
dengan kesungguhan hati
penuh keikhlasan,
tetap semangat,disiplin,dan antusias.
Selalu berpikiran yang positif.
jauhi keluh kesah,apalagi saling menyalahkan.
Yang kita butuhkan sekarang adalah kerja keras
Bak seorang petani yang sedang mencangkul di sawah
di bawah terik matahari, berlumpur,berdebu,
dan berteduh ditempat yang seadanya.

Yang menjadi Guru . . .
Jadilah guru yang menjadi idola anak dan orangtua.
Yang menjadi cleaning servis
Menjadilah Cleaning servis yang rajin dan sabar.
Yang menjadi pustakawan . .
Jadilah pustakawan penuh dengan keramahan
Yang menjadi Tata Usaha
Jadilah Tata Usaha rajin dan bersemangat.
Yang menjadi wakil kepala sekolah
Menjadilah kepala sekolah yang kreatif.
Yang menjadi Kepala sekolah
Menjadilah kepala sekolah yang inovatif

Dari 8 jam kerja yang diwajibkan yayasan ini
Jerih payah apa yang sudah kita sumbangkan.
Ide - Gagasan apa yang sudah kita aplikasikan.
Perubahan-perubahan apa yang sudah kita mulai.
dari peran –peran yang kita tampilkan.
sehingga mampu memukau para penonton.

(Perubahan yang sebenarnya ada pada diri kita masing-masing).
DR.KINGENES.

Selasa, 21 April 2009

Rahasia Umur manusia

Di awal zaman,
Tuhan menciptakan seekor sapi.
Tuhan berkata kepada sang sapi
Hari ini kuciptakan kau Sebagai sapi
engkau harus pergi ke padang rumput.
Kau harus bekerja dibawah terik
matahari sepanjang hari.
Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun.
Sang Sapi keberatan
Kehidupanku akan sangat berat selama
50 tahun. Kiranya 20 tahun cukuplah
buatku. Kukembalikan kepadaMu ya Tuhan,, yang
30 tahun . Maka setujulah Tuhan.

Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet.
Hai monyet, hiburlah manusia.Aku berikan kau umur 20 tahun!
Sang monyet menjawab "What? Menghibur
mereka dan membuat mereka tertawa?
10 tahun cukuplah Tuhan. Kukembalikan 10
tahun padaMu" Maka setujulah Tuhan.

Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing.
Apa yang harus kau lakukan adalah
menjaga pintu rumah majikanmu.
Setiap orang mendekat kau harus
menggongongnya. Untuk itu kuberikan umur
hidupmu selama 20 tahun Sang anjing
menolak : "Menjaga pintu sepanjang hari
selama 20 tahun ? No way...! Kukembalikan 10 tahun padamu".Maka setujulah
Tuhan.

Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia.
Sabda Tuhan: "Tugasmu adalah makan,
tidur, dan bersenang-senang.
Inilah kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur
sepanjang 25 tahun! Sang manusia keberatan,katanya "Menikmati kehidupan
selama 25 tahun?Itu terlalu pendek Tuhan.Beri perpanjanganlah Tuhan...please...

Let's make a deal.
Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya,lalu anjing mengembalikan 10
tahun,dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya padamu,berikanlah semuanya
itu padaku ya Tuhan...please ya Tuhan...

Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun.
Setuju ?" Maka setujulah Tuhan.

AKIBATNYA... ......... ......... .........

Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia dijalankan kita
makan,tidur dan bersenang-senang

30 tahun berikutnya menjalankan
kehidupan layaknya seekor sapi
kita harus bekerja keras sepanjang hari
untuk menopang keluarga kita

10 tahun kemudian kita menghibur dan
membuat cucu kita tertawa dengan
berperan sebagai monyet yang menghibur

Dan 10 tahun berikutnya kita tinggal
dirumah, duduk didepan pintu, dan
menggonggong kepada orang yang lewat
Uhuk, uhuk (batuk maksudnya...)... Eh, Ntong,
mo kemane lo? #@*?* .... wakakakakakakak .....
Yoes’09

SELAMAT HUJAN DERAS PAGI INI

Selamat hari Rabu
Selamat basah-basahan,
Bagi yang belum punya mobil.
Karena hujan deras pagi ini
Temanku Witoyo basah kuyub
Motornya hampir mogok.

Kepada kawan semua . . . . .
Selamat menjalani rutinitas
Duduk di depan meja
Menulis rencana.
atau wacana diblog guruypk

Kawan-kawan di SMA
Selamat menjalankan tugas
memelototi UAN anak kelas 3
Selamat bersibuk Ria

Kawan-kawan di SMP
Selamat mempersiapkan Try out nya anak kelas 3
Semoga hasil nilainya memuaskan
Rata-ratanya bagus.

Kawan-kawan di SD-1 dan SD-2
Selamat mengupas soal-soal try out
Sabar dan tetap bersemangat menghadapi anak-anak kelas 6
Jangan lupa, anak-anak yang hasil try outnya masih dibawah rata-rata 7
Di beri pendekatan dan dorongan.

Kawan-kawan di TK
Yang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan latihan
menghadapi perpisahan TK B yang biasanya meriah.
Persiapkan secara mental anak-anak TK B
masuk sekolah dasar penuh percaya diri
baca tulisnya lancar,
biar orangtua tidak gelabakan
memasukkan putra-putrinya di sekolah dasar.

Kepada bapak/ibu para pimpinan sekolah
Selamat merancang gagasan, ide, dan tujuan
Apa yang bisa diterapkan dari pak Masruri
Apa yang bisa diterapkan dari studi banding (kalau ada)
Kami ingin para pimpinan sekolah
Mempresentasikan program-program sekolahnya
Secara terbuka untuk umum.
Agar kita semua bisa memberikan masukan, ide tambahan

Terima kasih.
DR.KINGENES

Senin, 20 April 2009

AKU KANGEN PAK MASRURI

Tadi pagi, saya mendapatkan selembar kertas di atas meja kerja sama.
Warna coklat muda bertulisankan sertifikat.
Pikiranpun teringat dengan Pak Masruri
nara sumber seminar“Membangun Tradisi Mutu Sekolah“, beberapa bulan yang lalu.
Kesan yang pertama (teringat )dengan penampilannya yang nyantai, kalem, sederhana, dan kebapakan.
Beberapa menit ku baca sertifikatku . . . . . .
Sebagai peserta dalam Seminar Membangun Tradisi Mutu dengan pola 8 jam pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pupuk Kaltim Bontang bekerjasama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) pada tanggal 17 Maret 2009.

Kesan yang kedua setelah membaca sertifikat yang diberikan pada saya adalah nama Masruri sebagai Direktur Kualita Pendidikan Indonesia yang tidak ada embel-embelnya titel akademisi, sesuatu yang langka pada suatu sertifikat yang diberikan seseorang. Inilah keunikan seorang Masruri yang rendah hati, nyantai, sederhana, dan Cerdas.

Pertanyaaannya :
1.Adakah yang sudah dapat kita terapkan di lembaga kita ?
2.Adakah yang sudah dapat kita terapkan di sekolah kita ?
3.Adakah yang sudah dapat kita terapkan di kelas kita ?
4.Adakah yang sudah dapat kita terapkan di dalah kinerja kita ?
5.Sudahkan para pimpinan sekolah merumuskan penjaminan mutu ?
6.Sudahkan para pimpinan sekolah merumuskan system yang bermutu ?
7.Sudahkan para pimpinan sekolah merumuskan program sekolah yang bermutu ?
8.Ataukah kita lupakan begitu saja ?
Dengan tetap berjalan di Tradisi yang lama ?
KINGENES

good news

GOOD NEWS………….

SEBELUM UN 62 SISWA SMA YPK LOLOS MASUK PTN FAVORIT

Ujian Nasional (UN) SMA dilaksanakan tgl. 20 s.d. 24 April 2009 tetapi sebanyak 61 siswa SMA Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) telah dinyatakan lolos tes di 5 PTN favorit di Jawa maupun luar Jawa.

Empat puluh dua dari 44 siswa SMA YPK yang mendaftar di UGM melalui jalur PBS telah dinyatakan lolos. Dua belas di antaranya masuk di Fakultas Teknik, sedang yang lain tersebar di Fakultas Farmasi, FKG, FE, MIPA, Psikologi dsb. Siswa tersebut dinyatakan lolos setelah mengikuti tes tertulis di Balikpapan pada tgl. 1 Maret 2009 kemudian dilanjutkan dengan tes wawancara pada tgl. 15 Maret 2009 di Yogyakarta.

Sementara itu 3 yang lain diterima di UI jurusan Kimia, Akuntasi dan Teknik Perkapalan melalui PPKB (Program Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) dan USM SIMAK. Sedangkan 1 diterima di Fakultas Kedokteran Unlam melalui SMUT ( Seleksi Masuk Ujian Tulis).

Yang diterima di ITB melalui KN-ITB ada 5 siswa. Sepuluh yang lain diterima di ITS melalui jalur PKM yang tersebar antara lain di T Fisika, T Kimia, T Informatika, T Elektro, T Sipil, Arsitektur. Dengan demikian, sementara ini, sebelum UN dilaksanakan sudah 29% siswa kelas 3 SMA YPK terserap di 5 PTN tersebut.

“Tahun lalu kami sudah mengantarkan 70% siswa-siswa kami ke PTN favorit melalui berbagai jalur dan 12% ke PTS favorit. Tahun ini kami akan berusaha untuk meningkatkan prosentase tersebut, “ demikian janji Kepala SMA YPK.
(Eko Harsoyo)

Kamis, 16 April 2009

Kemudahan (yang Tersembunyi) di dalam Kesulitan

Innaa ma'al usri yusron (sesungguhnya di dalam kesulitan terdapat kemudahan). Meskipun statement ini adalah firman Alloh, saya yakin belum semua orang meyakininya. Permasalahan sekecil apa pun sering kita pandang sebagai kesulitan tanpa berusaha "metani" bahwa di dalamnya ada kemudahan atau peluang yang tersembunyi. Lalu pertanyaannya," Adakah kemudahan/peluang yang tersembunyi dari kesulitan yang dihadapi YPK kita saat ini?" Saya termasuk yang meyakini kebenaran firman Alloh di atas. Bahkan semakin besar kesulitan yang tampak semakin besar pula kemudahan dan peluang yang tersembunyi. Semua tergantung pada kita (pemimpin, kepala bidang, kepala sekolah, guru dan karyawan)apakah mau menggali dan mencari sesuatu yang tersembunyi tersebut atau tidak. Menurut saya ada beberapa kebaikan yang kita ambil dari keadaan lembaga kita saat ini dan tiga hal berikut ini hanyalah sebagian kecil dari ratusan kebaikan atau kemudahan yang tersembunyi tersebut:

1. Kesadaran
Kita menjadi sadar bahwa selama ini kita hanya memikirkan sesuatu yang sifatnya jangka pendek, tahun ini dan tahun depan. Kita tidak pernah membuat rencana jangka menengah dan panjang untuk mengantisipasi dan persiapan 5 s/d 10 tahun ke depan. berkali-kali sejak saya masih kepala ETC sampai sekarang dalam rapat-rapat Kepala Sekolah atau dengan Dewan Pengurus selalu saya tanyakan kapan kita punya grand design untuk 5 atau 10 tahun ke depan. Semua menjawab belum dan belum dan tidak pernah membuat. Rencana jangka panjang tersebut tidak hanya memuat antisipasi yang berkaitan dengan masalah keuangan tetapi juga menyangkut program-program akademik yang sifatnya terus berkembang dan perlu dibenahi setiap tahun. Akibatnya kita saat ini tidak siap menghadapi suatu perubahan mendadak seperti saat ini karena kita tidak pernah memikirkannya dan membuat langkah antisipasi 5 atau 10 tahun yang lalu. kalau kita sudah sama-sama menyadari pentingnya rencana dan perencanaan, mestinya sekarang ini kita sudah membuat langkah-langkah untuk menghadapi perubahan atau keadaan yang mungkin terjadi 5 atau 10 tahun ke depan. Artinya harus sudah ada program 2009-2014 dan 2009-2019. Siapa yang bikin? Ya majelis pimpinan sekolah dan yayasan dengan memperhatikan masukan dari seluruh guru dan karyawan yang akan menjalankan rencana tersebut.

2. Saatnya Kembali ke Khittah
YPK adalah lembaga pendidikan, YPK bukan lembaga bisnis atau arena bakulan atau kulakan. Memanage YPK tidak sama dengan memanage pabrik atau mall. Roh YPK adalah Roh pendidikan bukan roh jual beli. Kita saat ini semakin jauh terbawa ke pemikiran" dikit-dikit duit, dikit-dikit ada duitnya atau tidak, ada program sedikit aja sudah berfikir bisa dijual atau tidak, masuk sebentar aja di luar jam kerja sudah tanya berapa lemburnya per jam, dsb,dsb". Saya tidak mengatakan duit itu tidak penting. Duit itu penting tetapi ada saat dan tempatnya. YPK masa lalu konon pernah hebat terutama di era 90-an karena para senior kita sering bekerja keras tanpa didahului menghitung berapa imbalannya. Banyak guru-guru yang kerja lembur dan sabtu - minggu masuk kerja dengan ikhlas tanpa diberi dan meminta imbalan. Lho kok bisa? Bisa karena atmosfernya diciptakan demikian. Apakah sekarang masih bisa? Sangat bisa karena saat ini pun masih banyak guru-guru yang bekerja tanpa pamrih di luar jam dan hari kerja tanpa minta atau diberi imbalan. Kuncinya kembali ke Khittah dan menghidupkan kembali Roh pendidikan itu sendiri.

3. Waktunya Kembali Menjadi Guru dan Pendidik
Pernyataan ini seolah-olah menghakimi dan menuduh bahwa kita sekarang bukan guru yang pendidik. Bukan itu maksud saya. Mari kita instropeksi diri, benarkah kita sekarang ini sudah memperbaiki pribadi-pribadi murid kita ataukah kita hanya mengajarkan pelajaran tertentu kepada murid-murid kita. Ketika mengajarkan Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa, Biologi, Agama, PPKN, IPA, IPS, Kesenian, Olah Raga dll, seberapa banyak kita mengajarkan kepada mereka untuk menjadi pribadi-pribadi yang mulia. Ketika mengajarkan IPA, sejauh mana kita mengajak siswa kita untuk sadar diri sebagai makhluk Tuhan yang Maha Perkasa? Ketika mengajarkan IPS, sejauh mana kita mengajarkan siswa kita untuk menjadi pribadi-pribadi sosial yang peduli dan tidak dholim kepada sesama? Kita sering mengajarkan kepada siswa bahwa 10 dibagi 5 sama dengan 2 atau akar kwadrat dari 9 sama dengan 3 tetapi kita jarang menanamkan pada diri murid bahwa suatu saat mereka menjadi pemimpin mereka harus adil dan tidak korupsi. Ketika mengajarkan Bahasa mungkin kita terlalu banyak membahas structure, grammar, vocab dll tanpa mengajarkan bagaimana berbahasa yang sopan dan santun kepada guru dan orangtua. Dsb, Dsb. Ketika kita sebagai walikelas banyak diantara kita yang tidak hafal dengan muridnya, mungkin hafal namanya tetapi tidak sampai memperhatikan kelebihan dan kekurangan pribadi masing-masing. Pernahkah kita datang ke rumah orangtua siswa atau berbincang-bincang dengan orangtua siswa untuk membahas bagaimana agar murid kita memiliki masa depan dan perilaku yang mulia. Saya yakin tidak banyak diatara kita yang kenal dengan orangtua siswa apalagi
sampai hafal nomer telephone dan nomer mobilnya. Yang penting adalah seberapa kita intens berkomunikasi dengan orangtua siswa untuk meyakinkan bahwa anaknya benar-benar kita "openi" di YPK ini.

Saya yakin masih banyak kebaikan-kebaikan atau kemudahan-kemudahan yang tersembunyi dalam keadaan YPK yang prihatin dan sulit seperti ini. Kalau memang masih meyakini firman Alloh ," Innaa Ma'al Usri Yusron, Insyaalloh hati kita akan dijauhkan dari rasa frustasi, khawatir, jengkel, patah hati, cemas, apalagi keinginan bunuh diri. Ha ha ha Alloh loves you very much, Bung!

Menurut sampean, kebaikan dan peluang apalagi yang tersembunyi dari kesulitan kita saat ini. Silakan di share. Terima Kasih.

Wallohu A'lam Bishowaab

Achmad Riwayadi

Senin, 13 April 2009

mari baca TRibun Kaltim

Ratusan Karyawan YPK Terancam PHK
Senin, 13 April 2009 | 23:39 WITA

BONTANG - Ratusan karyawan Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) terancam mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) jika kebijakan untuk memotong subsidi ke YPK terus dilakukan PT Pupuk Kaltim (PKT) sebagai pembina YPK.

"Karena ada perubahan AD/ART PKT dan arahan pemegang saham untuk melakukan pengurangan terhadap biaya yayasan, termasuk YPK yang bergerak di bidang pendidikan, maka tahun ini kami hanya mendapat subsidi 50 persen," ujar Ketua Serikat Pekerja (SP) Korps Karyawan (KK) YPK Bagyo Priyono saat ditemui usai bertemu dengan Komisi I DPRD Bontang, Senin (13/4) siang.

Sayangnya Bagyo enggan menjelaskan secara rinci berapa subsidi yang diterima YPK dari PKT. Namun, Bagyo menilai, pengurangan 50 persen yang dilakukan PKT sangat drastis sehingga YPK tidak memiliki persiapan untuk menutupi biaya operasional. Satu jalan yang akan dilakukan YPK adalah kenaikan biaya sekolah yang dipungut dari orangtua siswa. "Berdasarkan perhitungan kami kenaikan biaya sekolah di YPK bisa mencapai 300 persen dari sebelumnya," katanya.

Dengan kenaikan biaya sekolah tersebut, Bagyo mempredisksi jumlah siswa dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Dengan penurunan tersebut, secara otomatis YPK akan melakukan rasionalisasi guru dan siswa.

"Kalau kurang, guru bakal surplus dan ketika dilakukan rasionalisasi, mau tidak mau akan ada karyawan utamanya guru yang akan di PHK. Kami memprediksi sampai 2013, lebih dari 111 karyawan YPK akan di PHK jika kita tidak melakukan upaya penyelamatan yayasan sejak sekarang," katanya.

Bagyo menjelaskan, saat ini jumlah siswa YPK mulai dari SD sampai SMA berjumlah 3.559 dan untuk penerimaan 2009, Bagyo memprediksi siswa yang akan mendaftar di YPK bakal menurun sampai 40 persen karena biaya pendidikan yang mahal.

Dalam pertemuan hadir Komisi I DPRD Bontang diantaranya Haryono, Harun Al Rasyid dan R Sekandar serta Wakil Ketua DPRD Isro Umarghani. Menanggapi persoalan karyawan YPK, Harun mengatakan, DPRD Bontang harus bertemu dengan pembina YPK dan PKT untuk mencari jalan keluar bersama.

"Dan jika perlu kita akan menemui pemegang saham untuk meminta penjelasan dan jalan keluar persoalan ini. Jangan seolah-olah lepas tangan ke Pemkot Bontang. Kalau Pemkot Bontang tidak bisa bagaimana," ujarnya.

R Sekandar menambahkan, apapun alasannya, jangan sampai terjadi PHK di YPK karena menyangkut nasib banyak orang. Politisi asal Demokrat itu meminta kepada Pembina YPK agar berani menolak kebijakan pemegang saham sebagai bentuk perhatian kepada kelangsungan YPK. "Apalagi kita lihat YPK sangat baik dan banyak menorehkan prestasi," katanya.
Isro Umarghani mengatakan, DPRD akan berupaya untuk mencari solusi terbaik agar tidak terjadi PHK di YPK. Ia mengatakan DPRD akan mengundang ulang pembina YPK untuk membahas persoalan tersebut paling lambat April 2009. Isro menambahkan, bahwa YPK merupakan salah satu bagian dari Bontang Cerdas 2010 sehingga ia berharap Pemkot Bontang juga bisa merespons kejadian di YPK.

Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam mengatakan Pemkot Bontang pernah membahas soal YPK dengan Dirut PKT Bontang. Namun, Pemkot Bontang kata Sofyan tengah melakukan kajian tentang hal itu karena dari sisi penerimaan sosial, bisa menimbulkan kecemburuan masyarakat jika Pemkot Bontang ikut memberikan subsidi ke YPK. "Kita khawatir ada kecemburuan dari warga Bontang di luar kawasan PKT karena menganggap YPK itu milik perusahaan. Tapi ini juga akan jadi agenda pembahasan kita di pemerintahan," katanya. (asi)

Dapatkan artikel ini di URL:
http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/26880

"semoga Mars YPK dan Hymne YPK tetap berkumandang di langit biru"

dien

Minggu, 12 April 2009

Kebutuhan bukan Kebanggaan

Kalau kita pernah belajar Need Analysis, kita akan tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu atau memilih sesuatu karena faktor kebutuhan. Hal ini juga berlaku bagi kita yang akan memenuhi kebutuhan kita dan anak-anak kita akan pendidikan. Sampean dan saya setelah SMA atau SPG melanjutkan ke IKIP karena kita terdorong oleh kebutuhan kita untuk menjadi guru. Saya yakin banyak diantara sampean andaikata tes UMPTN ke ITS atau ITB pun waktu itu insyaaalloh (pakai syen) diterima. Kalau ada teman-teman kita yang menyekolahkan anak-anaknya di lembaga kita berarti mereka memiliki kebutuhan yang diyakininya dapat dipenuhi oleh lembaga kita ini. Semakin banyak siswa kita berarti semakin yakin orangtua bahwa kebutuhan pendidikan anaknya akan terpenuhi di lembaga ini and vice versa.

Begitu juga orang-orang yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang berbasis agama tertentu, kita harus memandangnya bahwa mereka memiliki needs yang tinggi terhadap nilai-nilai agama atau mereka memiliki cita-cita yang mereka yakini dapat terwujud bila bersekolah di sekolah yang berbasis agama. Saya sendiri insyaaalloh akan menyekolahkan anak saya di TK dan SD YPK. Saya sendiri ingin memberikan ilmu yang saya punya buat anak saya sehingga dia harus tetap bersama saya sampai lulus SD. Lalu mengapa hanya sampai SD karena saya akan mengarahkan anak saya untuk bercita-cita menjadi pendidik ilmu agama bukan dokter atau teknokrat. Sejak saat ini anak saya sudah saya " kudang " bahwa mudah-mudahan suatu saat dia bisa kuliah di Tripoli University- Libia atau Damascus University Syiria. Meski cita-citanya masuk kuliah di Libia, Libanon, Syiria, Maroko, Mesir atau Iran saya akan tetap menyekolahkan anak saya di lembaga ini bila lembaga kita ini bisa memenuhi kebutuhan untuk itu. Siap kah lembaga kita? Bila tidak, tentu saya akan mencari sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut semisal Nurul Jadid Paiton, Arrisalah Lirboyo, Gontor Ponorogo, Darrul Ulum atau Mambaul Ulum Jombang, dan Asysyafiiyah atau Darrunnajah Jakarta. ( Jare wong-wong NU lek sekolah utowo golek ilmu iku tujuane mung ngalap barokah ora keno digawe gagah-gagahan utowo bangga-banggaan).

Jadi, mari kita lihat setiap pilihan orang sebagai upaya mereka untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka lah yang mengetahui kebutuhan mereka dan mereka pula yang tahu bagaimana agar kebutuhan tersebut terpenuhi.

Kita sebagai pemiliki suatu lembaga pendidikan sudah semestinya melakukan need analysis tersebut setiap saat agar apa yang akan kita berikan kepada siswa dan orangtua siswa benar-benar sesuatu yang mereka butuhkan. Pertanyaannya: "Siapa yang sudah melakukan need analysis tersebut di lembaga kita ini dan apa hasilnya?". Mari kita tunggu di akhir tahun pelajaran 2008/2009 ini.

Wallohu A'lam

Achmad Riwayadi

Selasa, 07 April 2009

Karena Cintanya pada Lembaga ini

Didorong oleh trenyuhnya
Tiga teman yang menyekolahkan
Buah hatinya di Asy. Syamil
di saat yang kontradiksi seperti sekarang ini

Rasa Nasionalisme pun mulai menggelora
Kebanggaannya pada lembaga ini
Loyalitasnya pada lembaga ini
Kecintaannya pada lembaga ini
Demi masa depan diri dan lembaganya ini

Saudara kita , teman kita, sahabat kita
Yth. Bapak Witoyo . . . .

Pada tahun pelajaran 2009-2010
Akan memindahkan putra kesayangannya
yang sekarang kelas 1 SD Negeri.


Akan segera dipindahkan di SD YPK
pada tahun pelajaran baru ini.
Lebih Cepat . . . . . . .
Lebih Baik.

Ayo siapa menyusul ?

(Ki Ngenes )

Aneh tapi Nyata

Untuk si Aneh
Pertanyaannya :
1. Apakah ada anak guru TK Baiturahman yang menyekolahkan anaknya ke TK yayasan ini ?
2. Apakah ada anak guru TK / SD Yabis yang menyekolahkan anaknya ke TK/SD yayasan ini ?
3. Apakah ada anak guru SD Asy Syamil yang menyekolahkan anaknya ke TK/SD yayasan ini ?

Kalau jawabannya tidak ada = Karena mereka bangga dengan yayasannya
Kalau jawabannya ada = Karena yayasan kita masih lebih Hebat di pandang mereka.

1. Apakah ada anak guru yayasan ini yang menyekolahkan anaknya ke TK / SD yayasan lain ( sekolah berbasis agama ) ?

Kalau jawabannya tidak ada = Karena mereka bangga dengan yayasannya sendiri
Kalau jawabannya ada = Karena masih belum berkenan di hati

2. Kalau menyekolahkan ke sekolah negeri ? Karena dekat rumah atau gratislah


(P. Mamat )

Bukan sekedar melirik, tapi Kepencut !

Bukan hanya sekedar melirik . . . . ., tetapi memang benar-benar tertarik.
Buktinya saat kondisi lembaga kita yang kekurangan murid khususnya TK dan SD,
Masih ada saja guru di lembaga ini yang mendaftarkan anaknya ke Asy Syamil
di tahun pelajaran baru 2009-2010 ini ( siswa baru kelas 1 ).
Ada 3 anak udah daftar ulang , yang lain masih misterius, tunggu perkembangan.
Tidak terbayangkan bagaimana ya, saat mereka menjemput putranya di sekolah
dengan memakai baju seragam kebanggaan lembaga ini.
Kayaknya risih atau malu ya ?
Atau putranya diantarkan ke sekolah lembaga kebanggaan kita dengan mobil jembutannya.
Khayaknya mata memandang janggal, lucu, aneh tapi nyata,
Saat kondisi lembaga tempat mengabdi membutuhkan /mencari murid.
Ehhhhhhh, ini malah anaknya sendiri sekolah di luar., yang konon sekolah
yang berbasis agama yang lagi moncer.
Kita butuh kepekaan di saat yang sulit seperti ini, tersulit dari sebelumnya.
Hidup di negri sendiri akan lebih bermakna, dari pada hidup di negri orang.
Bangga pada produk sendiri akan lebih bermakna dari pada produk Amerika.
Saat sulit begini, menyekolahkan di sekolah tempat kita mengabdi

akan lebih bermakna dari pada ke sekolah lain (sekolah Berbasis Agama).
Buktikan kebanggaanmu, buktikan Merahmu/ Nyalimu !
Cinta lembaga, Cinta Masa Depan (Si Aneh ).

Sebaiknya pimpinan sekolah, menggali data atas motivasinya menyekolahkan di lembaga lain.
sebagai masukan untuk mengembangkan program sekolah.

Senin, 06 April 2009

Melirik Sekolah Berbasis Agama

Ketika masyarakat melirik sekolah berbasis agama, mereka berbondong-bondong menitipkan buah hatinya meskipun dengan biaya mahal sekalipun. Mereka tidak melihat sekolahnya baru atau tanpa menorehkan prestasi akademikpun. Sebagian mereka beralasan dengan belajar di sekolah agama, diharapkan anak akan memiliki pondasi akhlak dan moral agama yang kuat menghadapi derasnya arus kehidupan yang keras.

Mari kita tengok Asy Syamil, ibarat adik paling muda, kelasnya dari tahun ke tahun terus bertambah, tahun ini kelas 1 ada 4 kelas, tahun pelajaran baru nanti entah berapa kelas ? Yabis sebagai adik tertua tentu tidak kalah. Yayasan Baiturahman adik nomor dua yang sekarang baru membuka Play group dan TK A – TK B dengan sekolah alamnya. Pertanyaaannya bagaimana seandainya pada tahun pelajaran baru ini Yayasan Baiturahman juga mulai membuka SD dan atau SMP ?
Yayasan Hidayatullah Bontang tidak kalah pamornya di tengah masyarakat dengan manajemen yang semakin modern. Mereka membuka TK, SD, SMP, SMA berbasis Taukid serta sekolah Guru TK.

Untuk itulah dibutuhkan kepekaan, kejelian kita untuk lebih memahami harapan, keinginan, dan tuntutan sebagian besar orantua siswa jaman sekarang ? Produk apa yang dapat kita andalkan di awal tahun pelajaran baru nanti, yang diharapkan dapat menaruh minat dan keyakinan para orangtua, bahwa mereka merasa tidak terpaksa/ menyesal menyekolahkan putra-putrinya di lembaga ini ( merasa bangga ).
Mari Kita bersama bergerak cepat.
(Houya SD)

Yth. Blogger YPK

Agar blog ini tetap menjadi sarana komunikasi yang demokratis dan bertanggung jawab, mohon dengan hormat selalu mencantumkan nama pada setiap tulisan yang di-publish.

Terima kasih.

Admin Blogger

BLOG GURU YPK ajang Penyalur Aspirasi

Ibu Peri lagi semangat nich ye. . . . . .
Mengomeltari tentang apa dan bagaimana sejatinya menjadi pemimpin itu ?
Isi materi sangat berbobot dan mudah dicerna oleh semua pembaca.
Ibu Peri ini sejatinya pemain lama atau pendatang baru ya ?
Selamat memeriahkan blog guru YPK kebanggaan kita bersama
Tanpa pembrendelan, penuh keterbukaan, syarat dengan aspirasi
Ide-ide segar, dan pelampiasan segala unek-unek dan keluh kesah.

Tetapi di balik itu, sebenarnya blog ini sangat bermanfaat
jalan pintas , untuk menyalurkan ide, gagasan, kritik, saran, dsb
buat kemajuan lembaga kebanggaan kita bersama.

Kalau kita ingin bangkit
Mari kita berubah
Kalau kita ingin maju
Mari kita bangun bersama.
Pemikiran banyak orang,
akan lebih hebat
dari pada pemikiran segelintir orang.

Kita tunggu saja, ide-ide baru para pemimpin sekolah kita
Atau kita tunggu suatu kebingungan dan kebimbangan
Dalam menatap masa depan .

Dari : Anak Burung.

Kamis, 02 April 2009

Masihkah Burung-Burung itu Berkicau Merdu ?


Pak Tua, si Tukang kebun sekolah pagi ini tetap dengan tugasnya.
Menyisiri halaman sekolah untuk menyapu
membersihkan daun-daun kering yang berserakan,
sampah-sampah kantin yang terkadang berhamburan.

Akhir-akhir ini Pak Tua merasa heran
ada susuatu yang aneh . . . . . . . . :
Mengapa Kutilang yang biasanya menyapa ramah,
menjadi pemurung.
Mengapa Merpati yang biasanya lincah,
menjadi seakan tak berdaya, diam diri di pojok sangkar
Mengapa Si Emprit yang biasanya cerewet
menjadi seakan sakit gigi
Mengapa Si Jalak yang biasanya teriak-teriak
menjadi bermuram durja.
Mengapa Si Beo yang biasanya membeo
menjadi marah-marah mematuki pintu sangkar.
Mengapa Si Manyar yang biasanya rukun,
Menjadi gontok-gontokan.

Pak Tuapun memberanikan diri bertanya pada Burung Elang
Yang konon paling mengetahui segalanya
Paranormalnya para burung.
“ Hai Burung Elang !
mengapa sangkar besar ini seakan tidak ramah lagi, sepi ?”
Mengapa burung-burung itu tidak seceria dulu lagi?
Mengapa mereka menjadi aneh ?
Bertenger sendirian.
Malas terbang, malas makan.
Berlari-larian tanpa tujuan
Terkadang emosian . . . . ,
mematuk batang kayu.
Burung Elang hanya diam dan pergi.

Kata Pak Tua dalam hati :
“ Gawat !
Kalau burung-burung itu tidak mau berkicau lagi.”
Aku mungkin juga akan berhenti menyapu di sini.

Dari: Ki Ngenes

Kepada Ki Ngenes


Buat Ki Ngenes , Puisinya ....Wow kereen !!!
Betul Ki Ngenes, dalam kondisi YePeKa seperti sekarang ini kita perlu Pemimpin perubahan yang "Mumpuni". Salah satu syarat kemumpunian pemimpinnya adalah dapat memelihara harapan untuk mencegah keputus asaan.

Hope is like a road in a country, there was never a road before, but when many people walk on it, the road comes into existence. (lin Yu tang)

Harapan bukan hanya perlu dikendalikan melainkan perlu terus dipelihara. Harapan adalah ekspektasi yang disertai oleh getaran getaran emosi dan impian. Dengan demikian, harapan yang positif dapat menjadi lokomotif penggerak untuk menciptakan perubahan. Ia menimbulkan hasrat dan dorongan-dorongan , yang baru berhenti bila harapan itu sudah terpenuhi.

Dengan demikian , pemimpin perubahan perlu terus memelihara harapan. Untuk memelihara harapan agar terus bergerak maka pemimpin perubahan harus melakukan upaya-upaya yang bersifat pencegahan terhadap rasa putus asa para pengikutnya. Rasa putus asa yang dialami para pengikut bisa mengakibatkan seorang pemimpin gagal menyelesaikan perubahan (failure to finish).

Perubahan apapun , baik menciptakan inovasi, kultur bisnis yang baru, peningkatan mutu, atau perubahan-perubahan lain yang bersifat menyeluruh (YPK Mandiri) tidak dapat terjadi, sebelum mayoritas pengikut ikut berubah .

Dalam suatu program perubahan , mayoritas massa cenderung lamban bertindak.Biasanya , perubahan hanya dimotori oleh sekelompok orang tertentu yang bisa melihat karena berada didekat pemimpin-pemimpinnya ,sedangkan mereka yang berada jauh dari titik pemimpin akan cenderung lebih mudah mengalami rasa putus asa daripada yang berada disekitar pemimpin. Mengapa demikian ?

Selain karena jauh dari pusat energi (yaitu pemimpin) , mereka adalah orang-orang yang terkena dampak secara langsung kebijakan pemimpin. Kalau ada PHK maka merekalah yang akan menjadi korban pertama-tama. Oleh karena itu ,wajarlah kalau energi mereka harus menjadi perhatian para pemimpin.

Perubahan tidak mungkin terjadi dalam semalam , ia membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sebagai konsekuensinya , wajar bila manusia cepat lupa akan komitmen-komitmennya, dan berubah menjadi putus asa.

Ada dua tekanan yang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan asa ,

Yang pertama ,yaitu : KELETIHAN (getting tired).
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan orang cepat merasa letih dan menghentikan harapan serta dukungannya terhadap perubahan yaitu jika perubahan tidak memberikan titik terang, terlalu sering berganti arah / pimpinan dan perubahan berjalan tanpa keyakinan .

Yang kedua, HILANG ARAH . Dalam suasana perubahan , seseorang perlu mengetahui posisi dirinya (personal position) dan posisi perusahaan. Ia ingin tahu seberapa jauh ia dibutuhkan , seberapa besar ia telah memberikan dukungan dan seberapa jauh perjalanan ini masih harus ditempuh.

Yang ketiga , Dalam setiap perubahan dituntut PENGORBANAN. Seseorang harus mengubah kebiasaan lamanya, bahkan mungkin ia harus kehilangan kenikmatan-kenikmatan yang telah bertahun-tahun. Oleh karena itu sekali lagi Yayasan Pupuk Kaltim butuh pemimpin perubahan yang CERDAS memanajemeni harapan dan KREATIF menciptakan impian-impian baru.

Kapal Yepeka hanya berhenti untuk berlabuh, bukan terdampar untuk berhenti selamanya, ataupun tenggelam di dasar lautan . Dan setiap harus kembali berlayar , para awak harus pergi dengan penuh semangat. Mereka pergi dengan impian-impian baru tentang kota tujuan yang belum pernah disinggahinya . Maka para pemimpin Yepeka perlu menentukan tujuan-tujuan baru yang penuh impian dan menggelorakan semangat.

Dalam menyikapi perubahan kebijakan subsidi atas YePeKa, Penghargaan yang tinggi patut kita berikan kepada Ketua dan Pengurus Ye Pe Ka yang telah berkomitmen untuk terus berjuang , memberi semangat (Never give up ..!) dan memberikan harapan-harapan yaitu bahwa kapal YePeKa tidak akan berhenti dan tidak akan ada PHK untuk guru dan karyawannya (pernyataan pengurus YPK pada dialog YPK, Rabu 1 April 2009 ).

Ketika uang sekolah dan SPP YePeKa dinaikkan dan kemungkinan besar murid akan berkurang, wajar apabila banyak diantara kita yang menganggap tidak PHK adalah tidak realistis, tetapi dalam kondisi sepert ini sebaiknya kita bersikap percaya pada pengurus dan jangan berhenti berdoa, kalau Allah swt berkehendak tidak ada yang tidak mungkin ...Kun fayakun ....., maka jadilah...

Dengan dukungan peningkatkan kualitas kinerja dari guru dan karyawan YPK dan peningkatan nilai jual seperti harapan Pengurus , semoga Yayasan pupuk Kaltim tetap Jaaayaaa.. dan Semoga tidak ada lagi temang-temang yang ngenessssssssss. (Increung)

Sumber : Change, Rhenald Kasali.
Posted by KAMI at 5:18 PM 0 comments

Rabu, 01 April 2009

Kutunggu Produk Baru yang Bermutu

Saya sangat salut dengan pemikiran dan ide-ide Pak Ahmad R.
Kita sedang sabar menunggu ide-idenya para pemimpin sekolah ini untuk menyonsong tahun pelajaran baru dengan penuh bangga dan optimistic.
Dan bukan menyongsong tahun pelajaran baru dengan kemrusungan dan kemutungan.
Yang bisanya mungkin saling menyalahkan tanpa memberikan solusi.
Tanpa mau memberikan teladan dan tindakan yang proaktif bersama membangun-membangkitkan lembaga ini agar tidak semakin lesu.

Kami menunggu apa yang dapat diterapkan dari pemikirannnya Bapak Masruri , yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah kita.
Atau kah malah membuat bingung para pemimpin sekolah di lembaga ini, akhirnnya malah tidak ada satupun ide Pak Masruri yang dapat di terapkan di lembaga ini.
Akhirnya hanya mengandalkan program-program lama yang sudah kedaluarsa dalam menjawab kenaikan biaya pendidikan di lembaga ini.
Kita berharap para orantua buka karena terpaksa menyekolahkan putra-putrinya di lembaga ini, tetapi karena kebutuhan/keinginan akan harapan out put sebagai sekolah yang dianggap paling bermutu, meskipun belum secara eksplisif memberikan jaminan mutu.
Kami tunggu Bapak/ Ibu Pimpinan Sekolah di lembaga ini
Luncuran produk Baru yang bermutu di awal tahun pelajaran baru 2009-2010.

Dari : Anak Ikan

Tanggap Darurat (Emergency Response)

Dalam manual Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kita mengenal istilah emergency response(tanggap darurat) yaitu suatu tindakan alternatif yang dapat dan harus dilakukan ketika terjadi suatu insiden atau kecelakaan kerja yang berprinsip pada tindakan yang cepat dan tepat. Emergency response ini dilatihkan dan harus diketahui oleh seluruh personil yang berada di tempat kerja mulai dari unsur pelaksana sampai manager. Misalnya: bila terjadi kebocoran gas di suatu pabrik petrokimia, sudah ada langkah- langkah jelas yang harus diambil dengan cepat mulai dari penanganan kebocoran itu sendiri sampai evakuasi korban dan evakuasi orang-orang yang berada di area bahaya, dsb - dsb.

Merespon kondisi yayasan kita yang saat ini sedang dalam keadaan yang memerlukan tanggap darurat, ada beberapa prinsip yang perlu kita ketahui dan kita pahami bersama bahwa:
  1. Yayasan kita sedang dalam posisi yang serba sulit dimana SPP naik drastis secara signifikan sedangkan lingkungan sekitar menurunkan SPP secara drastis dan signifikan bahkan membebaskannya.
  2. Ibaratnya kita telah menentukan harga produk yang tinggi tetapi belum adanya jaminan mutu atau spesifikasi produk yang kita jual.
Bagaimanapun Yayasan kita harus tetap ada dan Insyaa Alloh (pakai syain) akan tetap ada jika dan hanya jika:
  1. Ada murid
  2. Ada guru
  3. Ada pihak yang peduli untuk mendanainya.
Murid akan tetap ada jika orang tua murid yang membayar SPP masih yakin bahwa Yayasan kita dapat memenuhi kebutuhan mereka akan pendidikan anak-anaknya. Kita akan dapat memenuhi kebutuhan mereka jika:
  1. Kita memiliki program sekolah yang terukur dan terencana
  2. Kita memiliki guru-guru yang tetap komitmen dengan keguruannya
  3. Kita memiliki guru-guru yang mau terus memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan akademiknya.
  4. Kita memiliki pemimpin yang visioner dan mengerti tentang hakekat pendidikan.
Dan yang dibutuhkan Yayasan kita dari kita selain komitmen kita adalah pemikiran kita, ide-ide kita untuk memperbaiki dan melestarikan Yayasan ini bukan ide-ide mengenai pembubaran Yayasan. Dan yang lebih penting adalah kesiapan kita untuk menjalankan ide-ide yang konstruktif tersebut. Yayasan kita akan lestari bukan karena ide-ide PHK. Yayasan kita akan lestari juga bukan karena kecemasan dan keragu-raguan kita. Yayasan kita akan tetap ada bukan karena emosi dan "kemrungsung" kita melainkan karena keyakinan dan komitmen kita bersama. Memang ada beberapa orang yang mungkin menginginkan adanya PHK karena mereka membayangkan jumlah pesangon yang besar. Namun demikian, saya yakin masih jauh lebih banyak yang tidak menginginkan adanya PHK baik PHK secara individu maupun masal. Orang-orang itu adalah Sampean dan Saya: Achmad Riwayadi.