Kami adalah

kami adalah pengabdi pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selasa, 19 Mei 2009

Blog Guru YPK makin Oyeeee... !

Blog Guru YPK, semakin seru saja goresan tintanya(unek-uneknya).
Blog yang dibikin YPK saja bisa kalah menariknya. Karena tampilannya terlihat praktis, dan efektif. Mudah-mudahan Bapak Pengurus dan bapak Pembina YPK(bapak Anto) juga mau menyempatkan diri untuk menengok blog guru ypk. Sebenarnya media ini sangat efektif untuk mengimpormasikan program lembaga secara resmi, murah meriah. Bandingkan saja kalau kita mau membuat majalah YPK yang berapa biayanya, SDMnya, dan waktu-tenaga untuk mengerjakannya.
Sampai sekarang majalah YPK juga abot untuk mau terbitnya. Biayanya kah atau SDMnya kah ?
Kembali ke masalah blog guruypk, menurut saya sebagai ajang unek-unek jiwa yang sedang berduka seperti mbakyu Pikah. Mau dicurhatkan ke teman masih nggak percaya(takut dibocorkan), mau curhatin ke orangtua ( berjauhan dan takut menjadi pikiran). Nach disinilah blog guru ypk sebagai dewa penolong bu Pikah, sekaligus hiburan teman-teman yang mau peduli( ngejawab) di kala senggang- kesibukannya menyiapkan UAS dan sumatif semester II.
Waaah jadinya aku ketagihan, ada yang kurang, kalau dalam 1 hari nggak buka blog guruypk, ceritanya lucu-lucu dan ide-idenya juga bagus-bagus.Pokoknya nggak perlu lagi studi banding ke Jakarta, cukup nanya aja dib log guru YPK, pasti terjawab. Seperti ceritanya mbak Pikah yang dijawab seru oleh teman-teman kita.

Maju terus Mbakyu Pikah !
Pantang mundur blog guru ypk.

YPK Kampoengnya Siswa Berprestasi

Tahun pelajaran baru 2009-2010 merupakan era baru di lembaga kita. Tahapan awal menuju YPK mandiri, maju, dan lebih berkharakter. Era baru ini ditandai dengan adanya kenaikan biaya pendidikan mulai dari TK sampai dengan SMA. Dampaknya mulai kita rasakan bersama, yang masing-masing kita dapat memahami, menyikapi, dan menyiasatinya dengan persepsi yang berbeda-beda. Dalam kondisi sekarang ini yang kita harapkan adalah bangkitnya semangat baru, pemikiran baru, dan optimisme dalam menghadapi tantangan ke dapan. Mari kita satukan tekad dan tujuan untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu kepada siswa dan orangtua.
Pertanyaannya sekarang adalah :
1. Jaminan apa saja yang dapat diberikan kepada para orangtua siswa yang menyekolahkan putra-putrinya di YPK (jaminan kelulusan kelas 6, kelas 9, dan kelas 12 ).
2. Program-program sekolah apa saja yang dapat meyakinkan para orangtua agar semakin percaya dan tidak ragu-ragu menyekolahkan putra-putrinya di YPK (orangtua menyadari pendidikan sebagian dari investasi).
3. Jenis pelayanan yang bagaimana untuk dapat diberikan(tingkatkan) kepada siswa dan orangtua agar semakin percaya pada lembaga.

Hasil yang kita harapkan dari peningkatan layanan adalah nilai kepuasan (siswa dan orangtua). Nilai-nilai kepuasan siswa tidak muncul begitu saja, seperti mudahnya membalik telapak tangan kita, juga bukan hanya melalui program-program yang sifatnya instant seperti :program tambahan belajar, pelatihan motivasi, klinik malam, home visit, do’a bersama, seminar, pelatihan, promosi sekolah lanjutan dsb.
Nilai-nilai kepuasan yang sebenarnya hanya dapat diraih dan dilakukan melalui proses pembelajaran sehari-hari di sekolah (dalam kelas), interaksi antara guru dan siswa yang lebih bermakna. Seberapa besar tingkat kepuasan, kegembiraan, kebanggaan, ketentraman, dan keingintahuan anak-anak kita saat belajar di sekolah,khususnya di kelas.

Kepuasan yang tulus dari hati nurani anak-anak kita akan disampaikan-dikomunikasikan- diceritakan di rumah kepada kedua orangtuanya (disinilah orangtua pada akhirnya dapat memberikan penilaian /kesimpulan terhadap pelayanan dan kualitas sekolah putra-putrinya, sehingga orangtua tidak berpikir untuk menyekolahkan ke dunia lain.
Tingkat kepuasan itu dapat diaplikasikan siswa melalui berbagai macam cara, yaitu :
1. Keingintahuan anak pada mata pelajaran di sekolah.
2. Kebanggaan pada sekolah ( guru)
3. Kesenangan (ketentraman) anak saat bergaul dengan teman sebayanya di sekolah.
4. Semangat dan antusias dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah.
5. Memiliki kesadaran untuk melaksanakan kewajiban dan aturan-aturan sekolah.

6. Anak-anak yang problem belajar tidak merasa minder (karena dapat terlayani dengan baik)


Apa yang dapat kita lakukan sebagai ujung tombak pelaku pelayanan di lapangan/di sekolah (khususnya di dalam kelas) :
1. Memahami kelebihan dan kekurangan anak
2. Memahami keunikan setiap individu
3. Memperhatikan / menghargai perbedaan kemampuan (potensi anak).
4. Mengembangkan inisiatif, kreativitas, dan partisipasi aktif di kelas.
5. Berusaha memberikan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dalam suasana yang nyaman.
6. Optimalisasi peran wali kelas.

Dialog ibu dengan seorang anaknya yang akan melanjutkan sekolah.
Ibu : “ Nak, kamu meneruskan ke mana setelah lulus SD nanti ?:”
Anak : “SMP YPK saja Ma .”
Ibu : “ Mengapa memilih sekolah di SMP YPK ?”
Anak :” Karena sekolahnya bagus Ma ! Gurunya baik-baik, ramah,dan hebat-hebat Ma ?’
Ibu :” Kenapa nggak di sekolah di SMPN Unggulan atau sekolah negri lainnya ?”
Anak :” Sekolah SMPN Unggulan belum jelas kualitasnya Ma, masih rintisan. Di SMP YPK kampungnya para jawara Ma, lihat tuh, siswa dan gurunya banyak yang berprestasi. Kalau nggak percaya lihat saja koleksi pialanya di sekolah.”
Ibu :”Ya sudah, kalau itu memang menjadi pilihanmu. Belajar yang bener di SMP YPK. Buktikan kalau kamu nanti bisa mengalahkan anak-anak rintisan SBI.” Pokoknya jangan mau kalah dengan anak-anak rintisan. “
Anak :” Ya Maaaa, . . . . (sambil keluar rumah menuju sepeda motor barunya yang sudah diparkir di halaman).

Terima kasih yang sempat membaca.
Sebagai inspirasi bersama.
(Mitra Orangtua.S.Houya).