Kami adalah

kami adalah pengabdi pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selasa, 16 Juni 2009

Arti Sebuah ROTASI . . . . . . . . .

Kita mungkin pernah mengalami yang namanya rotasi kerja. Terutama bagi mereka yang telah lama bekerja di sebuah lembaga yang sama. Rotasi pekerjaan mungkin sudah tidak asing lagi, karena pernah mengalaminya berulang kali, baik itu untuk sementara atau permanent ( lebih dari 15 tahun bekerja di tempat yang sama).
Nach yang permanen inilah yang menjadi perhatian kita bersama. Tujuan umum rotasi pekerjaan adalah untuk meningkatkan performa, kinerja, pelayanan, kemajuan sebuah lembaga sekaligus penyegaran suasana. Lalu bagaimana dengan karyawan yang tidak pernah di rotasi ? Apakah sebuah berkah atau sebuah ketidak beruntungan ? Tentunya kita memiliki persepsi yang berbeda-beda.

Enam ( 6 ) Asas Pelaksanaan Rotasi menurut penulis :
1. Asas kebutuhan :
Rotasi dilakukan semata-mata karena adanya kebutuhan yang mendesak dari lembaga terhadap karyawan tersebut, karena tenaga, pikiran,potensinya, keunikannya, kharakteristiknya, kompetensinya dibutuhkan di unit kerja baru yang lebih membutuhkan sekaligus kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan yang bersangkutan.
2. Asas keterbukaan :
Sebelum melakukan rotasi sebaiknya memberikan penjelasan kepada yang bersangkutan tentang alasan untuk merotasi. Minat karier yang diinginkannya, berikut alasan-alasannya. Sebaiknya pimpinan menanyakan pada karyawan apakah dia menginginkan/menerima rotasi pekerjaan tersebut ? Tentunya kita berharap pimpinan tidak langsung memindahkan karyawan tanpa menanyakan kesediaannya, karena akan berakibat stress tinggi pada karyawan yang belum siap untuk dipindahkan ( penurunan performa). Tahapan ini sering kali dilupakan oleh atasan di negri ini, mereka sering memindahkan karyawan karena berpikir rotasi pekerjaan selalu bersifat positif. Umumnya resistensi akan tinggi pada tahap ini bila karyawan mendapati pekerjaan barunya memiliki suasana yang tidak menyenangkan.
3. Asas Kemerataan :
Rotasi sebaiknya juga diberikan kepada karyawan yang sudah lama mengabdi (minimal 10 tahun) di unit kerja yang sama, apalagi yang sudah 20 tahun mengabdi belum pernah di rotasi. Harapannya adalah agar terjadi pemerataan, kebersamaan, dan ikut merasakan rasanya dirotasi.
4. Asas Keikhlasan :
Rotasi tentunya harus dengan persetujuan dan kesepatanan antara kedua belah fihak berikut alasan-alasannya untuk merotasi, agar yang bersangkutan dapat memahami dan legowo untuk di rotasi, sehingga mereka menyukai suasana pekerjaan yang baru ( meningkatkan motivasi kerjanya).
5. Asas Keseimbangan :
Rotasi sebaiknya juga mempertimbangkan potensi seseorang di unit kerja yang bersangkutan. Produktifitas kerjanya sangat diandalkan di unit kerja yang bersangkutan, tentunya harus mendapatkan pengganti dengan produktifitas yang seimbang dengan pendahulunya.
6 Asas Pertalian darah :
Nach ini yang paling unik , pada umumnya selama ini rotasi segera hanya diberlakukan ( terfokus ) pada suami istri yang bekerja di unit kerja yang sama, tetapi masih mengabaikan kakak beradik yang bekerja di unit kerja yang sama pula.
Sisi Positif
Rotasi Pekerjaan pada sisi positif membawa seorang karyawan pada pengalaman baru, kawan baru, suasana baru, pimpinan baru ,lingkungan baru, budaya yang baru dan sekaligus tantangan yang baru pula.
Sisi positif yang lain adalah : perpindahan seorang karyawan karena memiliki masalah dengan partner, rekan kerja, atau atasan (dengan perpindahan ini, diharapkan dapat meredakan atau mengurangi tensinya yang tinggi sehingga stress menjadi menurun dengan sendirinya).
Dari:Cak Wit .