Kami adalah

kami adalah pengabdi pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kamis, 26 Februari 2009

Sukses Adalah Sebuah Pilihan

Kita bebas memilih apapun, tapi,...


Suatu hari anak saya memilih beberapa jenis permainan puzzle, semacam permainan menggabung-gabungkan potongan-potongan gambar. Anak saya kemudian memilih jenis puzzle yang terdiri dari 1.000 keping potongan gambar. Setelah menentukan pilihan, mulailah ia melaksanakan langkah-langkah menyusun keping demi keping puzzle.

Rupanya ia mempunyai strategi menyusun kepingan-kepingan gambar itu. Mula-mula ia membuat kerangka gambar. Kemudian ia mengelompokkan kepingan-kepingan itu berdasarkan warnanya. setelah itu barulah ia menyusun atau meletakkan kepingan-kepingan tersebut pada tempat yang semestinya.
Semakin banyak kepingan permainan itu, maka akan semakin sulit dikerjakan. Sebenarnya ia bisa saja memilih jenis permainan puzzle yang terdiri dari 5 keping, 6, keping dan seterusnya. Tetapi anak saya sengaja memilih permainan yang terdiri dari ribuan keping. Ia beralasan bahwa semakin sulit permainan akan menghasilkan gambar yang lebih berwarna, bernuansa indah, dan lain sebagainya.

Selain memperhatikan anak saya bekerja menyusun potongan gambar itu, saya juga sibuk berpikir. Jika tanggung jawab hidup semakin besar, mungkin kehidupan ini terasa lebih berat. Namun bila tanggung jawab tersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka kehidupan inipun akan terasa lebih berarti, menyenangkan, berwarna dan nikmat.

Hakekat pencapaian kesuksesanpun tidak berbeda. Sama seperti yang dikatakan oleh Dwight D. Eisenhower. “The history of free men is never written by chance but by choice, their choice. – Sejarah seorang manusia merdeka tidak pernah tercipta secara kebetulan, melainkan tercipta karena pilihan mereka sendiri,” katanya. Hakekat kesuksesan adalah pilihan kita sendiri.
Terserah diri kita, akan memilih tanggung jawab hidup yang lebih besar ataukah sedikit? Jika mengambil tanggung jawab yang besar, maka kehidupan akan terasa lebih sulit tetapi mendapatkan nilai hidup yang lebih besar. Apakah kita ingin mendapatkan kehidupan yang sukses dan berharga? Jika Anda benar-benar menginginkannya, ada empat tanggung jawab yang paling mendasar dan menjamin keberhasilan Anda.

Tanggung jawab yang pertama adalah bersikap jujur. Orang-orang yang tulus dan jujur sangat mudah meraih kesuksesan bagi dirinya sendiri sekaligus orang lain. Mengapa demikian? Karena sikap jujur menjadikan kita mudah dipercaya orang lain. Selain itu, kita juga akan semakin percaya diri berusaha mencapai sukses di masa depan. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Confidence is the companion of success. – Percaya diri merupakan pasangan dari kesuksesan.”

Tanggung jawab selanjutnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sukses dan bermakna adalah kemauan untuk berbagi dengan orang lain. Sadari satu prinsip bahwa ‘you reap what you sow’ – Anda akan memanen apa yang Anda tanam. Jika Anda memilih untuk hidup lebih sukses, maka jangan pernah membiarkan diri Anda pelit untuk berbagi dengan sesama.
“False happiness renders men stern and proud, and that happiness is never communicated. True happiness renders kind and sensible, and that happiness is always shared. – Kebahagiaan semu cenderung menjadikan seseorang kejam dan sombong, dan kebahagiaan seperti itu tidak akan pernah berarti. Kebahagiaan yang sesungguhnya menjadikan seseorang baik hati dan peka, dan kebahagiaan seperti itu yang akan sangat berharga dan bermakna tidak saja untuk diri sendiri,” kata Charles de Montesquieu.

Jika Anda berkeras untuk memilih kehidupan yang lebih sukses, maka tanggung jawab yang harus Anda laksanakan berikutnya adalah giat bekerja. Sejarah lebih banyak membeberkan fakta bahwa upaya yang bersungguh-sungguh selalu mewarnai dinamika kehidupan mayoritas orang-orang sukses di dunia ini. Bila Anda berkomitmen untuk bekerja keras berarti Anda sudah memastikan pada pilihan kehidupan yang lebih sukses.


Giat dalam arti mengerjakan pekerjaan yang benar, bukan pekerjaan yang kita sukai. Socrates mengatakan bahwa sesuatu yang sangat berharga bukan hal yang hanya bisa kita gunakan untuk hidup, melainkan untuk hidup dengan benar. “What most counts is not to live, but to live aright,” katanya. Bila Anda memilih untuk melakukan hal-hal yang benar, berarti Anda sudah memilih kehidupan yang sukses dan penuh integritas. Sukses atau gagal adalah hasil dari apa yang kita pilih. “Events, circumstances, etc., have their origin in ourselves. They spring from seeds which we have sown. – Setiap kejadian, keadaan yang sedang kita alami, dan lain sebaginya…, kembali kepada diri kita sendiri. Semua itu berasal dari benih yang sudah kita tanam,” kata Henry David Thoreau. Apakah Anda memilih untuk hidup sukses, bahagia, dan bermakna dengan melaksanakan tanggung jawab seperti yang diuraikan diatas, ataukah sebaliknya? Semua pilihan ada di tangan Anda sendiri

Admin, yang pernah mbecak

 

Rabu, 25 Februari 2009

Kita Jaman Sekarang


Dalam teori Motivasi, Abraham Maslow, menyatakan :
Manusia mempunyai 5 tingkat kebutuhan dalam hidupnya, dari tingkat yang paling rendah yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa Aman, kebutuhan Sosial, kebutuhan akan Harga Diri, dan yang paling tinggi adalah kebutuhan Aktualisasi Diri.
Seseorang bekerja karena ingin memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk sekedar bisa makan setiap hari, bisa mencicil kredit rumah, kredit motor, koperasi kantor, bayar listrik dan telepon. Kebutuhan-kebutuhan ini harus dipenuhi dengan pemilikan uang yaitu dengan bekerja. Bekerja membuat kita menghargai hidup. Tanpa bekerja , akan sulit untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dan justru menjadi parasit bagi orang-orang terdekatnya.

Lalu bagaimana dengan orang yang telah mempunyai harta atau warisan yang mencukupi tujuh keturunannya atau berhasil dalam bisnisnya di masyarakat ? Kebutuhan fisiologis barangkali-mungkin tidak lagi menjadi motivasi dalam bekerjanya. Dampaknya yang sering terjadi adalah semangat kerja menurun, loyalitas berkurang, kedisiplinan kendor dsb. Karena merasa ada sesuatu yang bisa disombongkan atau dibanggakan yaitu rasa aman secara financial (kebutuhan harga diri ), tidak was-was, khawatir, atau takut terkena gusuran (PHK).

Mencari prestise memang penting. Namun tidak semua orang bisa mendapatkan pretise yang tinggi. Karena apapun pekerjaan kita saat ini (baca : profesi guru), yang terpenting adalah memaknai pekerjaan itu sendiri. Jika kita larut terbawa arus mencari pekerjaan, ambisi mengejar jabatan yang mempunyai prestise tinggi (baca: gaji besar), tetapi tidak mempertimbangkan secara mendalam kemampuan diri dan alasan memilih pekerjaan itu, yang terjadi adalah kita tidak bisa menikmati pekerjaan baru itu . Banyak pula yang melakukan pekerjaan tanpa memandang prestise pekerjaan dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan bathiniah, yang dirasakan lebih penting dari pada prestise ( seperti yang diyakini saat ini oleh Bapak Ahmad Riway dari artikel yang pernah ditulisnya diblog ini ). Hal tersebut didasarkan kepada kecintaannya pada bidang yang ditekuninya sekarang ini (profesi guru ), sehingga tawaran demi tawaran dengan gaji berlipatpun beliau tolak, Mooh ! Dan mungkin harta bukan hal yang wah lagi bagi beliau. Aneh dan langka khan ? Makanya perlu untuk dilindungi dari ancaman kepunahan.

Kebahagiaan memang dapat dikatakan subyektif. Apa yang kita rasakan saat ini menurut kita membahagiakan, mungkin dinilai beda oleh orang lain. Banyak orang merasa bahwa hidup bahagia adalah hidup yang berkecukupan: rumah bagus, mobil mewah, tanah luas, usaha sukses. Sebagian lain merasa bahagia jika dapat menghantarkan anak-anaknya kuliah sukses di Perguruan Tinggi dan terbebas dari utang (hidup dari uang pensiunan). Amat sederhana, seorang gelandangan pun mungkin sudah merasa bahagia saat ia dapat membeli sebungkus nasi dan dapat kaplingan tidur malam hari di emperan toko. Kebahagiaan tidak melulu diukur dengan materi,namun tidak dapat dipungkiri bahwa materi berperan dalam menentukan kebahagiaan.

Lalu bagaimana dengan kawan kita yang migrasi ke institusi negara ? Kami ucapkan selamat, dan penghargaan atas keputusan tersulit yang telah diambil. Kami dapat memahami ada sesuatu yang berat sebenarnya untuk meninggalkan lembaga ini, tetapi karena ada kekuatan yang lebih besar lagi, maka keputusan yang tersulitpun menjadi pilihan terbaiknya. Kekuatan untuk mencari kepastian dari ketidakpastian, mencari ketenangan dari kebimbangan, mencari tantangan . . . . patut untuk kita hargai. Kita semua mengalaminya kondisi yang seperti ini, serba tidak menentu. Terkadang muncul kecemasan, kebimbangan, kebingungan, yang merupakan tantangan yang mau tidak mau harus kita hadapi bersama.

Kami yakin Kawan Kita yang migrasi bukan karena materi ? Bicara financial sifatnya Subyektif. Intinya adalah mencari kepastian (jaminan) dan motivasinya adalah kebutuhan rasa aman, menurut Abraham Maslow di atas). Sekolah milik negara tentu akan terjamin kepastiannya, dan mengabdi menjadi Guru Anak Negri. Berbeda dengan Kita yang masih setia kepada lembaga ini yang merupakan Guru Anak Perusahaan dan bukan Guru Anak Negri. Karena di perusahaan besar inilah anak perusahaan dilahirkan untuk memanjakan karyawan : Mendidik, membimbing, memintarkan, memanusiakan manusia hingga menjadi manusia yang berguna bagi orangtuanya, berhasil bagi diri sendiri (kebutuhan akan harga diri), dan sukses di masyarakat menjadi orang terpandang (prestise – aktualisasi diri ). Kita para guru dengan pengabdian panjang ( sewindu, dwi windu, tri windu, sampai ada yang ajal tiba saat pengabdiannya, dan pensiun ) setia tanpa mengenal lelah sampai tak terasa rambut beruban, gigi berkurang, mata remang-remang, meninggalkan kedua orangtua jauh di kampung halaman : hanya untuk mengabdi, berbakti sampai purna bakti untuk anak perusahaan (lembaga ini ) yang telah menyangga Kami (para guru ) sehingga kebutuhan fisiologis kami tercukupi , kebutuhan sosial kami terlayani, kebutuhan harga diri kami termanfaatkan, dan kebutuhan aktualisasi diri kami tersalurkan.

Bertahun-tahun lamanya ( 26 tahun ) kebutuhan rasa aman kita banggakan, yang berbuah pada kenyamanan. Dan kini seakan kita tergagap, seakan bangun dari mimpi panjang. Seakan tidak percaya, hilang kepercayaan, timbul kebimbangan, dan akhirnya hanya bisa diam- pasrah untuk menunggu kenyataan untuk 5 tahun mendatang. Kita berharap mudah-mudahan kebimbangan itu cepat berlalu, sehingga tidak ada lagi kawan yang migrasi menjadi Guru Anak Negri. Kekuatan kami hanya pada kebanggaan diri memelihara profesi ( kebutuhan akan harga diri) , memelihara kekompakan (kebutuhan sosial), pertahankan loyalitas pada lembaga (kebutuhan aktualisasi diri), optimisme (kebutuhan rasa aman), membuang jauh kebimbangan ( kebutuhan fisiologis). Berusaha untuk yakinkan diri , menghibur diri..” Optimisme. Dan berharap Guru Anak Perusahaan ini tetaplah menjadi yang terbaik, pilihan Kita mengabdi, pilihan Kita bersandar, pilihan Kita mencari Kemuliaan (pahala), hingga Kita tetap bangga sampai pensiun tiba. Amin.

SUPRIHOUYA..

Hai semua

Dengan segala kerendahan hati, anak muda ini ingin mengatakan sesuatu kepada layak ramai penghuni Yayasan Pupuk Kaltim tercinta. Saudaraku yang aku cintai... kenanglah bahwa kita dulu ke bontang dengan sukacita dan harapan yang besar bahwa kita akan mendapatkan kehidupan yang layak di sini. Ingatkah saudaraku bahwa mungkin di antara banyak karyawan YPK ada yang baru pertama kali naik pesawat (mungkin semuanya) ingatlah betapa kita bangga saat itu? dan sampai di ypk uang transport juga dikembalikan, lalu kita mulai bekerja denga semangat yang luar biasa, bahkan kalau perlu jam kerja itu di tambah lagi (itulah dulu).Dengan semangat kekeluargaan kita juga saling peduli antaa satu dengan lain, lihatlah sebuah pengalaman soarang teman yang kehujanan di jalan lalu nelon teman yang lain untuk dijemput pakai mobilnya, lalu dijemput dengan senang hati (tanpa ada kata2 menolak) saudaraku ingatlah itu semua. Saudaraku sekarang kita dihadapkan pada sebuah kondisi yang tidak seperti dulu lagi. Sekarang kita dihapakan pada tantangan yang kita tidak inginkan sebelumnya. Kondisi yang membuat banyak orang jadi lemah semangat, membuat orag jadi ingin "pindah" ke lain hati. Ini adalah gejala yang mestiny harus dilihat dengan hati yang tenang dan membutuhkan sebuah "amunisi" yang dapat membuat semangat kembali bergejolak dan loyalitas semangkin tinggi kepada lembaga ini. Amunisi ini ada banyak di antaranya :
1. Kemauan untuk berubah menjadi lebih baik
2. Kemauan untuk menggandeng karyawan dari manajemen
3. Kemauan untuk menjawab tantangan ke depan.
4. Kemauan untuk memberikan dan menjawab pertanyaan2 karyawan
5. Kemauan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendudukkan wakilnya dalam manajemen
6. kemauan yang lain-lain...
Itu semua harus kita pikirkan wahai saudaraku (yang tidak paham silakan tanya pada penulis)

Hal lain yang harus "segera" dipikirkan adalah layanan kepada konsumen harus ditingkatkan dan ini adalah tugas semua penduduk YPK.
Banyak ide sebenarnya yang ada dalam pemikiran penulis, namun harus didiskusikan dengan banyak kalangan di ypk.

pier

Selasa, 24 Februari 2009

TIPS Kuat Bekerja

Bagaimana seseorang akan tahan berjam-jam dalam bekerja seolah tanpa kenal lelah? Apa rahasia penjaga mercu suar yang meninggalkan anak istri bertarung melawan angin dan badai? Bagaimana Pak Tani, nelayan,kuli, sopir angkutan, atau pekerja berat yang yang tahan membanting tulang di tengah terik matahari hingga dinginnya malam yang mencekam.

Kekuatan itu bernama CINTA. Cinta melahirkan harapan dan pengabdian. Kepada siapa mereka mempersembahkan hasil kerja mereka? Kepada keluarga nun jauh di sana, kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka, kepada alam yang mengasuh mereka, kepada masa depan kehidupan yang lebih sejahtera, atau kepada hati tempat cinta suci itu mengalir.

Bila saudara berkeluh kesah karena harus bekerja lebih keras, maka kenanglah punggung bungkuk seorang nenek tua renta yang harus menjual jamu untuk menghidupi diri dan cucunya yang yatim piatu ditinggal mati orang tuannya. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang menyebabkannya bekerja lebih giat. Kepada belialu kita belajar atas nama cinta.

Selamat kepada semua yang merasakan makna ulang tahun ke 26 Yayasan Pupuk Kaltim tercinta ini.

Dari berbagai sumber, Abidin.

Mari Kita Baca Lembaran ini

Teman, bacaan di atas bukan hanya selembar koran bekas bungkus ikan asin, tapi maknanya ituloh,... sayang bacanya harus pakai suryakanta atau kaca pembesar, itu semua agar kita semua tahu makna 5 tahun lagi tentang YPK kita. Tentang betapa kita sekarang ini terasa keciiiil,..YPK emang kepanjangannya YAYASAN PUPUK KALTIM, la kalau udah dilepas, namanya mungkin berganti YANU, yayasan anu gitu, sabar ya teman. Semua itu emang kecil dimata TUHAN. benar ndak?
Nah sekarang lebih baik serahkan padaNYA melalui doa yang tiada putus-putusnya, semoga kita semua termasuk orang yang berhasil di dunia dan akhirat. Diridhai segala amal perbuatan, pemikiran dan perkataan kita. Dan,.. semoga misi,visi, dan ambisi kita tercapai AMIN.

cak din

Senin, 23 Februari 2009

Tetap Menjadi Guru

Akhirnya saya tergoda kembali untuk menulis setelah membaca beberapa tulisan teman-teman senior yang sangat saya hormati dan sangat saya hargai, baik secara pribadi maupun pemikiran-pemikiran beliau. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada beliau-beliau ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan.

Dalam carut-marut situasi sekarang ini tentulah tidak bijaksana apabila kita menilai orang (dalam hal ini yang diterima sebagai PNS) dengan sudut pandang yang terasa memojokkan, memakai kaca mata kuda dalam menilai keadaan.Dalam kasus PNS, saya yakin tidak ada maksud teman-teman untuk tidak percaya bahwa Gusti Alloh akan memberikan rejeki kepada mereka. Itu adalah sebuah tuduhan keji karena menyangkut keimanan seseorang terhadap Gusti-nya. Kalau kemudian ternyata mereka tidak lagi di sini, itu berarti Gusti Alloh telah mempercayakan rejekinya untuk dititipkan kepada yang lain, tidak lagi kepada lembaga ini. Yang lebih penting adalah ini bukanlah masalah uang (paling tidak itu bagi saya). Justru yang harus dipertanyakan adalah mengapa keputusan itu yang mereka ambil? Kita mungkin bisa merujuk kepada apa yang telah disampaikan Cak Mat tentang bagaimana hebatnya Sir Alex Ferguson dalam mendidik anak asuhnya. Kalau dalam konteks kita, mungkin pertanyaannya menjadi:


1. Apakah guru-guru merasa telah dicintai?
2. Apakah guru-guru merasa telah dihargai potensinya dan dimanfaatkan dengan baik?
3. Apakah guru-guru telah dibina dan dididik dengan baik?

Kalau semua guru berkata ya, saya pikir tidak ada alasan untuk meninggalkan lembaga yang sama-sama kita cintai ini. Sebagaimana yang selalu dikemukakan bahwa hidup dan bekerja di sini adalah pilihan, maka ijinkan teman-teman semua, tanpa kecuali, juga melaksanakan pilihannya dengan dengan ikhlas tanpa ada prasangka-prasangka, baik yang memilih tidak di sini maupun yang memilih tetap di sini. Ijinkan mereka yang meninggalkan lembaga ini menjadi Christiano Ronaldo-Christiano Ronaldo yang akan mengabdi kepada Tim yang lebih besar, mengabdi kepada siswa-siswa yang jauh lebih membutuhkan  (mereka juga ingin pintar walaupun dengan fasilitas yang tidak selengkap yang kita miliki di sini). Semoga teman-teman yang masih di lembaga ini menjadi Paolo Maldini-Paolo Maldini yang setia sampai pensiun.



Gix, ETC

YPK Butuh "Sir Alex Ferguson"

Saya senang sekali bicara tentang sepak bola, suatu saat saya akan buat blog khusus tentang soccer philosophy. Bahkan untuk membahas dan mencari solusi YPK pun kita bisa belajar dari filsafat sepak bola. Menurut saya YPK kita mirip dengan sebuah Football Club (FC) di mana pemain-pemainnya datang dan pergi. Bila yang pergi adalah gelandang serang (baca: guru fisika) misalnya, maka sebagai gantinya kita harus mencari gelandang serang (guru fisika) yang baru. Tidak mungkin seorang gelandang serang digantikan oleh seorang center back karena tugas, karakter, dan tipe bermainnya sangat berbeda. Untuk kemajuan sebuah tim, maka dalam mencari pemain pengganti harus mencari pemain yang sepadan atau bahkan lebih baik. Itulah sebabnya meskipun Manchester United ditinggalkan oleh David Beckham ke Real Madrid tidak menjadikan MU jeblok prestasinya karena Sir Alex Ferguson dengan cepat bisa mencari penggantinya yaitu Christiano Ronaldo dan Nani. Dan hasilnya semua orang di dunia tahu MU telah menjuarai Liga Inggris, Liga Champion, dan Juara antar Club dunia. Namun demikian MU tidak pernah bergantung pada kehebatan pemain-pemain tertentu. Memang pemain-pemain hebatnya banyak diincar oleh club-club lain yang hebat dan kaya raya semacam Real Madrid serta saingan dan tetangga dekatnya Chelsea dan Manchester City. Namun demikian MU sudah memiliki contigency action (dalam bahasa militer disebut CB: cadangan bertindak) dengan merekrut seorang pemain muda asal Serbia: Zoran Tosic. Konon pemain muda berusia 21 tahun ini sangat hebat bermain di sayap kanan maupun kiri, artinya MU telah mempersiapkan diri untuk menggantikan posisi sayap kanan yang sedang ditempati Christiano Ronaldo yang banyak diincar club-club kaya dan sayap kiri yang dihuni Ryan Giggs yang usianya sudah hampir 36 tahun.

Kita di YPK jarang sekali memaknai permainan dan manajemen sepakbola sebagai sebuah i'tibar untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Saat ini kita sedang kehilangan banyak pemain (baca: guru) dari berbagai macam posisi dan sama sekali belum mencari pemain penggantinya. Apakah kita perlu mengundang Sir Alex Ferguson untuk mencarikan pemain (baca: guru) baru? Tentu tidak ! Yang kita butuhkan adalah orang-orang yang bisa bergerak cepat dan bervisi seperti Sir Alex Ferguson. Apa sebenarnya kehebatan Sir Alex Ferguson?

1. Mencintai Tim dan pemain-pemainnya.
Meskipun dia seorang Scottish (asal Skotlandia), dia sangat mencintai Manchester United karena dialah manajer dan pelatih paling lama di MU. Kalau tidak salah sudah 22 tahun dan sudah puluhan trofi dihasilkan. Karena kesetiaan dan prestasinya itu dia dianugerahi gelar Sir (Raden Mas) oleh Ratu Inggris.

2. Mengetahui potensi pemain-pemainnya.
Pemain yang direkrut Sir Elex Ferguson selalu dapat bermain dengan baik di posisi masing-masing dan menjadi pemain hebat. Hal ini tidak lepas dari cara-cara nya dalam merekrut. Dia menciptakan strategy permainan tim yang matang terlebih dahulu baru mencari pemain yang sesuai dengan karakter dan strategy permainannya. Bukan asal rekrut.

3. Menghargai dan mendidik pemain-pemainnya.

Dia adalah manajer dan pelatih yang jarang atau hampir tidak pernah konflik dengan pemain-pemainnya. Kita mesti ingat seorang pemain muda yang bengal dan nakal seperti Wayne Rooney. Sejak pindah dari Everton dan diasuh oleh Sir Alex Ferguson, Rooney telah menjadi seorang pemain hebat dunia yang dapat merubah karakternya dari bengal dan nakal menjadi sportif dan sopan di lapangan.

Pertanyaannya adalah: Apakah YPK ingin hebat dan berprestasi serta disegani seperti Manchester United? Apakah YPK ingin memiliki guru-guru yang hebat seperti pemain-pemain Manchester United? Apakah YPK ingin memiliki trophy bergensi seperti trophy-trophynya Manchester United?

Bila sampean semua menjawab YA: Ayo kita semua bermain all out dan masing-masing kita berusaha menjadi:
  • edwin van der sar
  • tomasz kuszczak
  • ben foster
  • wes brown
  • gary neville
  • phil bardsley
  • patrice evra
  • nemanja vidic
  • rio ferdinand
  • john o'shea
  • gerard pique
  • ryan giggs
  • nani
  • chris eagles
  • park ji-sung
  • paul scholes
  • anderson
  • cristiano ronaldo
  • michael carrick
  • darren fletcher
  • owen hargreaves
  • dong fangzhuo
  • wayne rooney
  • carlos tevez
  • ole gunnar solskjaer
  • zoran tosic
  • rafael
  • dimitar berbatov
Dan yang terakhir kita butuh seorang manajer dan pelatih seperti Sir Alex Ferguson di YPK.


Achmad Riwayadi

Sabtu, 21 Februari 2009

SELAMAT!

Salam (Selamat)! Itulah kata yang pertama kali diberikan oleh Gusti Alloh ketika pertama kali kita nanti menginjakkan kaki pertama di surga sebagaimana yang sering kita baca di surat Yaasiin. (Ayo kita sering-sering Yaasiinan! Apakah yang ngundang teman kita pejabat atau teman kita pelaksana. Gak usah dibeda-bedakan lah).

Saya ucapkan selamat kepada teman-teman yang lolos dan lulus jadi PNS. Mudah-mudahan ilmu yang sampean dapat di YPK selama ini sangat bermanfaat ketika sampean jadi PNS. Semoga budaya disiplin yang sampean dapat di YPK tetap istiqomah sampean miliki. Semoga sampean semua bisa menjadi contoh yang baik di tempat kerja yang baru. Dan mudah-mudahan sampean tidak khawatir lagi akan masa depan sampean di Bontang, tapi ketidakkhawatiran itu bukan karena sudah jadi PNS melainkan yakin karena Gusti Alloh Maha Memberi Rezeki.

Kalau boleh beri masukan. Contohlah Christiano .Ronaldo (pemain Manchester United) yang memulai karir dan dibesarkan Sporting Lisbon (Tim Devisi Utama Portugal). Dia bisa menjadi pemain top dunia karena sejak SSB di Sporting Lisbon, Portugal. Ketika MU berhadapan dengan Sporting Lisbon, dia tak mau melakukan selebrasi berlebihan melainkan hanya mangatupkan kedua belah tangannya bak meminta maaf. Ketika itu dia mencetak goal dan MU mengalahkan tuan rumah Sporting Lisbon. Aksinya itu mendapat simpatik fans Sporting Lisbon dengan memberikan tepuk tangan sambil berdiri ketika Ronaldo ditarik keluar digantikan Carlos Tevez.

Saya juga ucapkan selamat kepada semua teman-teman yang masih tetap setia di YPK . Tentu bukan karena usia sudah di atas 35 tahun seperti saya, tetapi karena sampean punya kesetiaan seperti Franco Baressi dan Paolo Maldini (pemain AC Milan) yang sejak SSB sampai pensiun tetap di AC Milan. Saya yakin teman-teman yang sudah di atas 35 tahun banyak juga yang mendapat tawaran dari Club lain ( baca: Lembaga lain) karena sampean semua punya kualitas dan teknik tinggi seperti Franco Baressi dan Paolo Maldini. Sering sekali saya mendapat tawaran pekerjaan baik sebagai guru, dosen, maupun non guru dari teman-teman sesama alumni IKIP Malang. Pernah teman saya yang manajer personalia di suatu perusahaan besar milik asing menawari saya pekerjaan dengan gaji 4 s/d 5 kali lipat dari YPK, bahkan saya pernah di ajak ke kantornya segala. Sayang pekerjaan itu bukan sebagai guru, dan saya yakin saya akan cepet stress kerja di tempat tersebut karena suasananya tidak se"mbanyol" dan se "ceria" jadi guru di YPK. Bahkan ketika saya presentasi di ITB mengenai pengajaran Bahasa Inggris tahun 2004, tiba-tiba datang seseorang dari Jakarta menawari saya untuk bekerja di lembaganya dengan gaji 2 s/3 kali lipat di YPK. Waktu itu saya tolak bukan karena jenis pekerjaannya. Tetap jadi guru, tetapi kalau di Jakarta jelas saya tidak mau karena saya yakin kalau kerja di Jakarta saya tidak bisa main bola setiap Sabtu dan Minggu pagi di stadion BTN atau lapangan Rumah Sakit. Alasan aneh memang!

Terakhir, saya ucapkan selamat Ulang Tahun YPK yang ke 26. Semoga YPK kita tetap consistent menjadi lembaga pendidikan yang terkemuka dan terdepan seperti Sporting Lisbon yang bisa melahirkan orang-orang hebat seperti Christiano Ronaldo dan seperti AC Milan yang telah melahirkan orang-orang berkelas yang melegenda seperti Franco Baressi dan Paolo Maldini.

Wassalaam,
Achmad Riwayadinho.

Jumat, 20 Februari 2009

Life is so short "Urip kuwi sakdermo mung mampir ngombe"

LIFE IS SO SHORT

“Urip iku sak dermo mung mampir ngombe”

Renungan tentang SUKSES


Kelvin Hui adalah seorang Web Publishing Businessman (Founder dari ambatch.com dan SEO Master), yang berhasil mendapatkan kontrak dengan Yahoo! senilai 20 juta dollar hanya untuk mempromosikan Yahoo! di Hongkong, Korea, dan Jepang selama tiga tahun!
Yang menarik, manusia ini justru sangat-sangat sederhana dalam berpakaian, tutur katanya sangat halus namun penuh kebijaksanaan.

Pemikiran inilah yang menginspirasi banyak orang tentang arti Ke SUKSESan


SUKSES itu sederhana, SUKSES tidak ada hubungannya dengan menjadi kaya raya, SUKSES itu tidak serumit/serahasia seperti kata Robert Kiyosaki/Tung Desem Waringin, SUKSES itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah ANDA!

Karena keSUKSESan terbesar ada pada diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi satu ovum, itu adalah SUKSES pertama Anda!
Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh yang sempurna tanpa cacat, itulah keSUKSESan Anda yang kedua...

Ketika Anda ke sekolah, bahkan bisa menikmati studi S1 di saat setiap menit ada 10 siswa yang drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah SUKSES Anda yang ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di lembaga pendidikan yang bernama Yayasan Pupuk Kaltim, di saat sekian banyak lainnya menjadi pengangguran, itulah keSUKSESan Anda yang keempat...

Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada tiga juta orang yang mati kelaparan setiap bulannya, itulah keSUKSESan Anda yang kelima...

SUKSES terjadi setiap hari, dan Anda tidak pernah menyadarinya. ..

Saya sangat tersentuh ketika menonton film "Click!" yang dibintangi oleh Adam Sandler, "family comes first," begitu kata-kata terakhirnya kepada anaknya sebelum ia meninggal...

Saking sibuknya Adam Sandler dalam mengejar keSUKSESan, ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak-istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri pemakaman ayahnya, keluarganya berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, dan anaknya tidak mengenal siapa ayahnya...

SUKSES selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus-menerus menjadi best seller dengan membuat keSUKSESan menjadi suatu hal yang rumit dan sukar diperoleh...

SUKSES tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump, resort mewah di Pulau Dewata, dll.

Tapi buat saya pribadi yang bisa hidup dengan sangat berkecukupan, saya rasa SUKSES memiliki arti yang berbeda...

SUKSES adalah mencintai dan bangga terhadap diri Anda sendiri, mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja...

SUKSES sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan,

SUKSES sejati adalah menikmati dan bersyukur atas setiap detik kehidupan Anda.

Pada saat Anda gembira, Anda gembira sepenuhnya. Pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah itu Anda harus bersiap lagi menghadapi episode yang baru.

SUKSES sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak munafik, tidak menipu, wajar, saleh, dan selalu rendah hati.

SUKSES itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit. SUKSES sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan Anda apa adanya dengan penuh syukur.

Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami adalah seperti roda pedati. Ketika masih kanak-kanak dulu, hidup saya begitu nelangsa cuma mampu makan nasi warteg satu kali sehari dengan menu nasi setengah + sayur gratis + tempe goreng. Tetapi ternyata nikmat makan di warteg kok sama saja bila dibandingkan ketika saya makan di restoran mewah di Jakarta

Saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah dan terpal, hujan kehujanan, panas kepanasan. Tetapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja bila dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di Hotel Borneo swisbell

Saya dulu pulang-pergi ke sekolah jalan kaki sejauh 12 km, memakai baju yang lusuh, tas yang kotor, dan alat tulis seadanya. Datang ke sekolah selalu menjadi bahan tertawaan teman-teman, tetapi kok sama saja enaknya ketika sekarang berangkat dan pulang kerja naik Toyota Kijang LGX, satu-satunya kendaraan yang saya miliki.

Saya pernah diundang seorang direksi ke rumah barunya, untuk menikmati ruang auditoriumnya. Ada speaker untuk karaoke, ada player untuk mendengarkan musik, ada home theater.... Dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk mendengarkan musik saja harganya 400 juta rupiah, saya disuruh mendengarkan waktu beliau memutar musik jazz, memang enak sekali, suara dentingan gelas dan petikan bass-nya bisa terdengar jelas, tapi kok setengah jam di situ, saya bosan juga. Sama nikmatnya dengan mendengarkan musik lesung yang akrab ditelingaku waktu kecil dulu
Pernahkah Anda menyadari?

Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang. Uang hanyalah alat tukar. Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.

Ya, Anda mungkin harus bekerja siang dan malam untuk membayar KPR-BTN PKT selama 15 tahun Alhamdulillah sudah lunas eeeuy) atau membeli mobil/motor secara kredit selama tiga tahun.

Namun itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda sendiri, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam hari kepada penawar yang tertinggi, untuk mendapatkan uang agar bisa membeli makanan, membayar pulsa telepon dll...

Aset terbesar Anda bukanlah rumah atau mobil Anda, tetapi diri Anda sendiri.

Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat daripada orang bodoh, karena semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda...

Itu sebabnya mengapa harga dua jam Robert Kiyosaki untuk berbicara di suatu seminar = 200 juta rupiah, atau harga 2 jam seminar Tung Desem Waringin mencapai 100 juta...

Itu sebabnya mengapa Nike berani membayar Tiger Woods dan Michael Jordan sebesar 200 juta dollar hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk menjadi mahal bukan karena merk-nya, namun karena produk tersebut dipakai oleh siapa...

Itu sebabnya bola basket bekas milik Michael Jordan bisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk yang sama bila dijual harganya justru turun...

Hidup ini lucu, kita seperti mengejar fatamorgana. Bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air di kejauhan, namun ketika kita kejar dengan segenap tenaga dan akhirnya sampai di tujuan, yang kita lihat hanya pantulan sinar matahari saja...

Lucu, bila setelah membaca tulisan di atas, Anda masih mengejar fatamorgana tersebut ketimbang menghabiskan waktu Anda yang sangat berharga untuk sungkem kepada orangtua yang begitu mencintai Anda, memeluk hangat istri Anda, mengatakan "I love you" kepada orang-orang yang Anda cintai: orang tua, istri, anak, dan sahabat-sahabat Anda.Lakukanlah selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih sempat, Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam, karena LIFE IS SO SHORT.
Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu ,Golf, bermain bola, memancing, minum kopi, makan makanan favorit Anda, berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .

Enjoy your life, because life is so short...

Selamat Ulang Tahun Yepeka Sukses buat semuanya ***Yoes***

Minggu, 15 Februari 2009

Bontang, 2028

Dulur-dulurku kabeh,

Pernah gak sampean mikir-mikir koyo opo kahanane awak dhewe ing tembe ngarep? Kelawan tulisanku iki sampean kabeh aku ajak mikir bareng. Judul e Bontang 2028. Sampean iso ganti judule, misale kanggo Cak Pri diganti Bontang 2025, Cak Pras 2027, lan seteruse. Opo maksud e? Tahun 2028 iku insyaalaaoh tahun aku pensiun teko YPK. Aku mlebu YPK tahun 1995 dadi yen Gusti Alloh ngresakne aku dadi guru YPK suwene 33 tahun ing tahun 2028. Meski wis pensiun aku pingin tetep ngajar ndik YPK selagi YPK isik ono. Cita-citaku mati sahid koyo dulur tuwoku, Pak Munardi lan Prof Nuril Huda (Rektor IKIP Malang), mbalik nang ngarsane Gusti Alloh waktu ngoreksi tugase murid utowo waktu ngajar ndik kelas. Soale arepe nang Jalur Gaza juga adoh. Balik nang tahun 2028. Ing tahun iku aku wis ora iso main bal-balan selincah saiki, aku wis ora iso salto jengkulitan maneh. Gantian anakku sing main bal-balan lan salto-salto an. Mungkin isone mung jogging lan mlaku-mlaku isuk. Mungkin aku wis gak ketemu Cak Pri soale Cak Pri wis pensiun 3 tahun sak durunge lan wis mulih nang Ceper, Klaten. Mungkin! Cak Pras wis pensiun tahun sak durunge lan wis mulih nang Kulonprogo. Mungkin! Aku mungkin wis gak iso ketemu karo sebagian sampean kabeh jalaran sampean dulur ku tuwo wis pensiun dhisik. Maksude dipensiun YPK utowo dipensiun Gusti Alloh. Gelem ora gelem awak e dhewe bakal dipensiun karo Gusti Alloh teko alam donya.

Aku sering crito-crito karo wong-wong sing arepe utowo wis pensiun. Wong sing arepe pensiun utowo wis pensiun ngalami perkoro-perkoro sing ora tau dipikirne sak durunge. Ono sing diarani post power syndrome. Opo o ono wong ngalami syndrome macem-macem? Menurutku wong mau waktu isik aktif ora pernah mikirne tembe ngarep lek bakal pensiun. Koyo-koyo o arepe urip terus, kerjo terus, dadi wong hebat terus, diwedeni terus, lln. Sing dirasakne wong sing pensiun dudu iku thok. Ono perasaan getun. Getun opo? Getun sebab waktu isik aktif kerjo ora ngamal sing maskimal.

Wis sak iki balik nang critoku dhewe. Coba bayangno saiki aku (Achmad) kerjoku sak karepku dhewe mlebu sak karepku dhewe, karo konco gak akrap, seneng nglarani konco (maksude dudu sering tackling waktu bal-balan), gak pernah kumpul karo konco, medhit karo konco, diundang yasinan lan tahlilan konco gak pernah teko, kerja bakti lan acara 17 Agustusan RT gak pernah melu. Opo maneh gak peduli karo anak murid, gak peduli karo dulur, gak peduli karo tonggo teparo. Aku iso bayangno ndik akhir pengabdianku dadi guru, aku bakal nelongso sebab ora ono wong utowo konco-konco sing peduli karo aku sebab waktu isik aktif aku ora pernah peduli karo liyan.

Dulur-dulur, konco-koncoku kabeh.
Aku, Cak Maskut, Kang Sarwoko lan dulur-dulur liyani sing lahir e tahun 1972 sak iki wis umur 37, sepuluh tahun kepungkur 27, rong puluh tahun kepungkur 17, telung puluh tahun kepungkur 7 tahun. Cepet banget urip iki. Sepuluh tahun maneh 47, rong puluh tahun maneh 57, telung puluh tahun maneh 67, petang puluh tahun maneh 77. Pirang tahun maneh urip ing alam donya awak e dhewe ora weruh. Ayo podho takon awak e dhewe-dhewe. Ate nglakoni opo maneh awak e dhewe mengko ing umur 38,39,40,41,42,43,44,45,46,47......67...77.

Dulur-dulur, konco-koncoku.
Untung banget sampean karo aku ditakdir dadi guru karo Gusti Alloh. Awake dhewe diparingi dalan penak kanggo nglakoni kabecikan. Mumpung saiki isik diparingi gesang (urip) karo Gusti Alloh, ayo nyambut gawe dadi guru sak giat-giate sak ikhlas-ikhlase mumpung isik 2009 durung ketekan tahun 2028.

Sepurane sing gedhe.


I love you all

Kamis, 12 Februari 2009

YO WIS LAKONE

Guru iku digugu yo ditiru, iku sak mestine, guru iku panutan, guru iku kudu nduwe kekarepan, iso ngemong murite karo mesti nduwe sangune. (ing ngarso sun tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, jer basuki mowo beyo)

La yo wis lakone sak iki, menowo sebagian sing main nang panggung YPK pindah gelanggang, mergo kabeh iku wis di karepno karo SING KUOSO sing dadi dalange.

Awakke dewe iku sak dermo nglakoni. Mugo-mugo wae akeh gantine, terus akeh penontone, akeh hasile lan manfaate.
Sepurane dulor, nedo nrimo.
Hapunten sadayana.
Saporana kabbih.
Suwun, hatur nuhun

Cakdin

Ojo Kuatir, Rek!

Konco-koncoku kabeh,

Jare wong-wong ndik TV-TV, embong-embong, warung-warung, omah-omah saiki jamane jaman susah. Tapi iku khan jare. Jare wong-wong maneh! Sing jelas dudu jareku. Jareku saiki jaman sing paling penak sak joke uripku ndik alam donya. Gak penak yo opo, wong urip 23 tahun sak durunge kerjo dadi guru ndik YPK gak tau mangan sate saiki bosan mangan sate, mangan super mie ae baru semester 5 waktu kuliah ndik IKIP saiki wis bosan mangan mie. Opo yo percoyo sampean lek kuliahku 5 tahun mulai bayar pendaftaran UMPTN Rp 15.000,- sampe wisuda mbayar Rp 150.000,- bondho utangan, malah saiki iso nguliahno adik ndik Brawijaya. Gak percoyo khan?

Saiki mungkin akeh guru-guru koncone awake dhewe sing mulai kuatir yo opo nasibe ndik YPK. Ono sing ngomong jare YPK kate di kekno pemerintah, dikurangi jatahe, malah-malah ono sing ngomong jare YPK kate ditutup. Tapi iku cuma kulak jare dodol jare. Durung mesti nyoto benere. Kuatir kah sampean? Yo wajar. Cuma aku blas gak kuatir. Lek ono wong sing kuatir , kiro-kiro jalaran alasan-alasan ndik ngisor iki:

Kuatir ora iso mangan enak, ora iso nguliahno anak e, ora iso duwe omah apik.

Konco-koncoku kabeh ojo sampek sampean karo aku duwe pikiran nggladrah koyo ngene iki. Wong sing kuatir/ wedi ora iso mangan iku podho karo wong sing gak yakin lek Gusti Alloh iku Dzat Sing Moho Loman, Welas Asih, tur Gak Mentoloan Marang Makhluk e. Nganggep remeh nang Gusti Alloh. Gak trimo Gusti Alloh, Rek! Gak mungkin (mokhal) lek Gusti Alloh ngejarno sampean sampek gak mangan. Wis tah, Gusti Alloh mesti maringi rejeki sing akeh tur gak di songko-songko. Monyet-monyet ndik jln Burangrang ae ora tau kekurangan mangan meski gak tau sekolah, opo maneh awak e dhewe sing SPd lan MPd.

Bahaya sing nomer 2, ojo sampek sampean karo aku nganggep lek YPK iku sing ngurip i awak e dhewe. Lek sampean nganggep YPK, PKT, Pemkot sing nguripi utawa gawe enake urip e awak e dhewe. BAHAYA POOOOL. Yo iku sing diarani SYIRIK. Syirik iku dudu diba'an, tahlilan, wiridan, sholawatan, pujian, lan liyo-liyane. Lek sampean nganggep duwit sing gawe penak urip sampean, obat sing marasno loro sampean, komputer sing gawe nyugihno urip sampean, opo maneh sampek nyembah YPK, nyembah PKT, nyembah Pemkot, yo iku sing diarani syirik.

Konco-koncoku kabeh,

Ngadepi kelahirane YPK sing kaping 26, awak e dhewe mesti yakin lek YPK bakal tambah apik ing tembe ngarep. Sing mesti sampean karo aku tetep kudu nglakoni: ngajar sing temenan, sing apik,ndadekno murid-murid sing bodho dadi pinter, sing bekasaan dadi sopan, sing nyontek an dadi jujur. Cukup! Gak usah mikirno pirang milyar dana e YPK teko PKT. La opo awak e dhewe mikir no barang sing mesti dadi penggaweane wong liyo. Gawe soal Try Out ae sing apik, gawe perangkat multi media ae sing canggih, gawe soal ulangan blok terus dites no nang murid. Cukup!

Sampean aku dongakno dadi guru sing ikhlas, sing syukur ndik akhir pengabdiane dadi guru, lan mesem utowo ngguyu waktu mbalik nang kersane Sing Gawe Urip. Mugo-mugo!

Achmad/Abu Muhammad

Buruan... MULTIMEDIA sebentar lagi lho...



Batas akhir pengumpulan karya Jumat, 20 Februari 2009 tet'! Gak boleh lewat!

Buruan selesaiin karya sampeyan, dan segera kirim ke Pak Supra SD-1 (081347450778) atau Pak Malik SMA (081347072620), jangan lupa lampirkan formulir pendaftaran (ambil di panitia).

Sampaikan info ini ke seluruh rekan di unit masing-masing, trm's.





Panitia,

Supra

Rabu, 11 Februari 2009

selamat lagi.....

Diucapkan selamat kepada guru ypk yang lolos PNS Bontang pengalihan 2008

1. Sugianto (Ex Manager ETC)
2. Miftahul SD 1
3. Apridita Ryan SMP
4. Maryamah SMA
5. Dina Masak SD
6. Nining SD

semoga sukses dan barokah di tempat yang baru.... AMIN.......



Hendry SMA

Senin, 09 Februari 2009

Gaya Demokratis itu Menggairahkan

(Kupersembahan di saat Ulang Tahun KITA yang ke-26).

Kecerdasan berdemokrasi ala Obama pantas untuk dibanggakan . Banyak sekali kejutan tak terduga sebagai shock terapi ke-jenuh-an. Terpukau-takjub, dan terkadang geleng kepala-bangga. Itu padahal ada di negeri Amerika. Bandingkan dengan Politisi di negri kita yang hebat dalam janji doang,ke-bohong-an, ke-ribet-an, ke-kisruh-an, dan ke-nekat-an.

Yang dapat kita petik hikmahnya dari peristiwa Mas Obama adalah hebatnya beliau menggali-mengoptimalkan kekuatan baru, semangat baru, pemikiran baru, paradigma baru dan sejenisnya. Aplikasinya untuk kita adalah terbentuknya asosiasi guru sebagai penggalangan, meningkatkan semangat kebersamaan, kekompakan, proaktif, dan mentradisikan diri dalam “BERBURU MASUKAN”, mendengarkan isu-isu terkini, bersatu mempelajari tantangan, berinovasi, dan bahkan harus berani berspekulasi menerobos tradisi (sistem lama), meminimalkan kekurangan, ke-bosan-an, dan kekawatiran yang berubah menjadi Optimesme.

Unit kerja ibarat sebuah keluarga besar yang tidak pernah meng- indah-kan KB. Sedangkan unit kerja lain ibarat keluarga besar dari keturunan ayah atau ibu. Lazimnya, Bapak menjadi kepala keluarga,dan ibu sebagai wakilnya rumah tangga, kakak dan adik sebagai anak-anaknya. Sedangkan Kakek dan nenek sebagai figur yang harus dihormati, diteladani, didengarkan petuahnya, dilaksanakan perintahnya, tidak boleh membantah, harus berlaku sopan, patuh, dan tunduk. Tradisi ketimuran memang harus benar-benar dijunjung tinggi .
Dibawah ini merupakan ilustrasi gaya kepemimpinan orangtua Kita :

1. Keluarga yang Demokratis :
Dalam memutuskan suatu persoalan, misalnya ingin membeli baju, mobil, pindah rumah, daftar kuliah, pembagian tugas rumah sampai pada hal-hal yang kecil, sepele yang dianggap orang lain mungkin bikin ke-ribet-an. Bagi keluarga yang Demokratis akan selalu memusyawarahkan segala persoalan kepada seluruh anggota keluarga mulai dari ibu, kakak, adik, bahkan sampai melibatkan pembantu rumah tangganya. Kakek dan nenekpun terkadang dihadirkan untuk meminta pertimbangan, petunjuk, dan do’a restunya. Sang Bapak sebagai BOSnya keluarga mencari mufakat untuk memutuskan persoalan secara bijak, santun, bermartabat, dan penuh keterbukaan untuk BERBURU MASUKAN ( feedback). Kita semua paham feedback tidak mengenal pangkat atau jabatan, tua atau muda, kaya atau miskin. Masukan Top Manajemen bisa sama harganya dengan masukan dari para tukang sapu jalanan. Itulah hebatnya feedback untuk menuju semangat kemajuan, mencari pembuktian diri bahwa memang kita (baca: lembaga) yang terbaik ! Kalau perlu mari kita membuat mereka menyesal (baca : orangtua yang memindahkan anaknya di lembaga ini). Betapa Basi-nya Kita di jaman sekarang ini masih bersikap keras kepala, merasa hebat, dan tidak mau menerima feedback (Kompas,13 Des.2008)

2. Keluarga yang Otoriter :
Sebaliknya keluarga yang Otoriter cenderung memaksakan diri dalam memutuskan sesuatu, tidak mengenal musyawarah, alergi feedback, merasa benar sendiri, paling hebat, keputusan mutlak pada orangtua, anak dianggapnya tidak tahu apa-apa, mungkin juga dianggapnya bodoh. Anak harus mengikuti perintah orangtua, orangtua bilang A harus A. Semuanya serba titik, tidak ada koma apalagi tanda tanya. Alangkah sedihnya keluarga seperti ini, anak dijadikan robot, korban ke-angkuh-an orangtua, kekecewaan terpendam- anak hanya berani mengumpat-mencaci maki dari belakang. Dampaknya lingkungan keluarga tidak nyaman, jauh dari kondusif, hidup tanpa roh (baca: dingin, beku-membatu dan, gersang), dan seakan orangtua ingin menggali kuburannya sendiri (kegagalan).

3. Keluarga yang Permissif :
Berbeda lagi dengan keluarga yang Permissif (membebaskan), orangtua serba membolehkan, menuruti semua kehendak-keinginan, bahkan kata hati anak. Dampaknya anak tidak mengenal benar atau salah, tidak mengenal disiplin, sopan santun, dan kecenderungan menjadi anak yang manja, pemalas, masa bodoh,egois, keras kepala, dan yang paling gawat akan tumbuh kepribadian anak yang negatif : anarkis, vandalisme, dan premanisme.

Dari ketiga figur gaya kepemimpinan orangtua Kita diatas, yaitu : Demokratis, Otoriter, dan Permissif, tentu Kita selalu berharap “Orangtua Kita, Nenek dan Kakek Kita ”, dari keluarga besar ini lebih mengedepankan gaya kepemimpinan yang Demokratis. Aplikasinya mulai dari yang paling ringan dengan mentradisikan diri berburu Masukan, banyak mendengarkan bawahan untuk mendapatkan fakta, menggali potensi, dermawan dalam memberikan dorongan, sampai pada penunjukan tahta- mandat pimpinan/wakil keluarga (baca unit kerja) yang masih seperti judul lagu, ter-tutup, ter-sembunyi, ter-sungkan, ter-batas dan misterius.
Pikiran Kita mempunyai keterbatasan, dan disinilah perlunya Kita membutuhkan (berburu) masukan-pendapat orang lain, menemukan solusi yang terkadang tidak pernah terpikirkan dalam hati kita. Pada akhirnya diharapkan para Orangtua Kita, Nenek, dan Kakek Kita dapat mengambil- memutuskan kebijakan yang lebih Realistis, Cerdas, dan Profesional.
Jadi menurut penulis: “Gaya Demokratis itu memang Menggairahkan.”
Bisa membuat kita bersemangat dalam berselancar mengaruhi samodra keindahan.
Bagaimana menurut Anda ?

Artikel ini kupersembahkan kepada Yth.
Kakek dan Nenekku, Bapak dan Ibuku, Paman dan Bibiku, Kakak-kakakku, adik-adikku, sahabatku . . yang sedang merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke- 26 .
Semoga tetap Bergairah, Bersemangat – Antusias, Optimis, dan selalu menjaga Loyalitas dalam menunaikan tugas-tugasnya sebagai pengabdi pendidikan.
Mari Kita Buktikan
Kitalah yang Terbaik !

SUPRIHOU SD. KITA.

Minggu, 08 Februari 2009

Sudahkah kita memiliki pemimpin dari masa depan?

Stand By Me. Ini adalah sebuah judul lagu yang menjadi topik dari Mario Teguh, Golden Ways (MTGW), sebuah acara TV yang memberikan inspirasi kepada siapa saja yang mau berubah untuk maju. Meski agak terlambat, tetapi sore itu tidak berarti saya tidak mendapatkan apapun karena hampir di setiap detik, setiap menit acara ini penuh dengan pelajaran dan makna yang berguna bagi peningkatan kemampan dan kualitas kita sebagai manusia. Satu poin yang sempat menjadi perenungan saya adalah ketika MT membahas tentang bagaimana kita memilih pemimpin. Pilihlah selalu pemimpin dari masa depan, bukan pemimpin yang berasal dari masa lalu.

Pernyataan tersebut memiliki makna ganda, fisik dan esensi. Secara fisik, pemimpin haruslah yang muda, enerjik, suka perubahan, terbuka. Banyak dari kita yang masih mengidentikkan muda dengan tidak berpengalaman atau kurang mampu. Tetapi, menurut saya, bukankah banyak orang yang sudah tua, sudah senior,dan banyak pengalaman tidak mampu memantaskan dirinya untuk menjadi pemimpin? Namun banyak pula orang-orang muda yang menyadari dan mampu memantaskan dirinya untuk menjadi pemimpin, mampu mengkolaborasikan berbagai kemampuan bawahannya untuk mewujudkan goal. Anda akan memilih yang mana: senior, hebat, tetapi tidak punya potongan menjadi pemimpin atau muda, enerjik, dan mampu bekerja sama dan mengkolaborasikan potensi untuk mencapai tujuan organisasi? Orang muda identik dengan enerjik yang sangat diperlukan dalam memberikan kekuatan dalam organisasi. Muda juga diidentikkan dengan instabilitas, anti kemapanan. Bukankah itu merugikan? Jawabnya adalah tidak, justru anti kemapanan adalah kunci kemajuan organisasi. Bukankah banyak muncul pemimpin-pemimpin hebat karena mereka tidak puas dengan apa yang terjadi pada jamannya?

Secara esensi adalah bahwa kita harus memilih pemimpin yang visioner, tua atau muda dalam usia bukanlah masalah. Pemimpin harus memiliki pandangan atau cita-cita yang jelas tentang masa depan,bukan pemimpin yang selalu dibayangi oleh cerita-cerita keberhasilan masa lalu yang mungkin tidak lagi sesuai dengan masa kini. Masa lalu adalah pelajaran, bukan sesuatu yang akan diterapkan di masa depan. Pemimpin harus berperilaku sebagai pemimpin, bukan hanya mampu.

Bagaimana dengan organisasi kita? Apakah pemimpin kita berasal dari masa depan ataukah peninggalan dari masa lalu? Tentu kita dapat menilainya dengan sangat gampang.



Gix, ETC

Kamis, 05 Februari 2009

Yuk Belajar Dari Bu Mus!

Yuk Belajar dari Bu mus!

Bulan September 2008 yang lalu menjadi bulan yang berkah bagi perfilman di Indonesia. Bioskop-bioskop di tanah air begitu berjubel dengan antrian para calon penonton. Dari antrian ini terlihat jelas beraneka ragam usia penonton film ini, mulai anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua .Yang sangat membanggakan film yang begitu diburu masyarakat adalah film buatan anak negeri. Ternyata film yang diburu penonton pada waktu itu adalah film “Laskar Pelangi”, sebuah film yang diangkat dari novel karya Andrea Herata.

Pertanyaan yang muncul di benak penulis adalah mengapa film itu begitu digandrungi masyarakat waktu itu? Apa karena novelnya begitu best seller sebelumnya?, apa film ini memang menghadirkan teknologi perfilman yang begitu mutakhir? Dari rasa penasaran, penulis akhirnya datang ke gedung bioskop ikut berdesakan menyaksikan film ini.

Setelah film diputar, satu-persatu adegan dalam film penulis nikmati, dengan berbagai rasa yang singgah di hati, kekaguman dan tidak sedikit rasa haru. Meninggalnya Pak Harpa di kantor kepala sekolah memaksa air mata penulis mengalir dengan sendirinya, padahal sebenarnya malu juga kalau ketahuan. Untungnya tempat duduk sebelah penulis sang istri yang ternyata meneteskan air mata juga. Jadi ya... sama-sama malu hee...
Di akhir-akhir ceritapun air mata penulis tak terbendung lagi ketika si Jenius Lintang tidak ke sekolah lagi setelah memenangkan lomba cerdas-cermat. Ternyata si Lintang ditinggal pergi sang ayah untuk selamanya, dan akhirnya Lintanglah yang menggantikan peran sang ayah. Adegan demi adegan dalam film ini kadang membuat penulis merasa seakan-akan Tuhan tidak adil, tapi melalui renungan memang inilah pendidikan yang paling hakiki yang diberikan Tuhan.

Dari catatan pribadi Ikal ini sebenarnya ada seorang tokoh sentral yang harus kita tauladani. Tokoh ini bernama ibu Muslimah. Ibu Muslimah seorang sosok guru yang sederhana, dengan penghasilan yang pas-pasan, beliau begitu gigih dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Barang kali metode CTL belum ia baca teorinya tetapi beliau sudah mampu mengaplikasikan sari dari model ini. Dengan kesabaranya beliau mampu mengoptimalkan keragaman siswanya dalam mencapai tujuan pendidikan yang sejati. Sarana sekolah yang begitu minim tidak membuat sang guru surut untuk berkreasi, malah beliau mampu menerapkan prinsip”alamtakambang” di mana alam sekitar mampu beliau optimalkan dalam mendidik siswanya. Dengan hati beliau juga mendidik siswanya yang mempunyai kemampuan yang sangat beragam. Tidak hanya siswanya yang berkemampuan kognitifnya tinggi yang beliau perhatikan, bahkan siswa dengan kemampuan yang di bawah normalpun (Harun,red) beliau didik dengan senang hati.

Orang tua yang menonton film ini barang kali tidak ada yang menolak bila bu Muslimah-bu Muslimah di negeri ini menjadi guru putra-putrinya. Karena sosok bu Mus merupakan sosok guru yang humanis, yaitu guru yang memanusiakan siswanya. Dalam mendidik siswanya bu Mus tidak ada kata-kata Jangan, kalian bodoh, diam, dasar nakal, dan lain-lain. Bu Mus sudah menerapkan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan membebaskan dengan versi beliau. Dan tak salah bila pak SBY memanggil beliau ke istana untuk menerima penghargaan guru teladan.

Penulispun merasa malu terhadap bu Mus, meskipun penulis sudah mendapatkan berbagai pelatihan maupun training mengenai model-model pembelajaran, tapi belum mampu untuk mengaplikasikan ilmu ini dalam pembelajaran. Bagi penulis bu Mus menjadi inspirasi dalam mendidik siswa. Dengan belajar dari bu Mus penulis sadar bahwa pembelajaran yang mendidik dan membebaskan bukan hanya teori belaka. Pelaksanaan teori-teori pendidikan di lapangan sangat dinantikan oleh jutaaan orang tua siswa. Kesuksesan seorang guru sejatinya adalah bila kehadiran beliau di sekolah begitu ditunggu-tunggu oleh siswanya. Siswa merasa terayomi oleh sang guru, tidak ada rasa takut, dan siswa menganggap guru adalah sosok pengantar sang siswa menuju masa depannya.

Pesan buat teman-teman guru, mari kita ciptakan pembelajaran di sekolah yang menyenangkan, dengan menghindari intimidasi kepada siswa. Dengan hati mari kita hantarkan siswa-siswa kita dalam mencapai kompetensi dasar yang dibutuhkan dengan kecepatan masing-masing. Tidak lagi menyamakan siswa yang lambat dengan siswa yang cepat dalam mencapai kompetensi. Dengan mengkondisikan seperti ini pendidikan kita akan bermakna yang akan menghasilkan siswa-siswa yang humanis.

Impian saya, kapan yayasan kita akan melaksanakan pembelajaran yang berbasis kemampuan masing-masing anak. Hingga tak ada lagi rasa kecewa di akhir tahun karena ketidaknaikan. Tidak ada lagi guru yang memaksakan KKM kepada siswa yang memang kemampuannya pas-pasan, siswa yang pintarpun merasa terlayani dengan maksimal. Yang ada dalam pembelajaran adalah serba menyenangkan, siswa senang, guru senang, orang tua senang. Selamat datang pembelajaran yang menyenangkan di Yayasan Pupuk Kaltim tercinta......kapan?

Cak Pri Feb 09

Senin, 02 Februari 2009

ikut lomba yuuuk

Lomba penulisan Essay, Video & Foto dari Bank Dunia
Dikirim General dengan kaitan (tags) foto, essay, video, info lomba, bak dunia, worldbank, climate pada Januari 23, 2009 oleh phandaka
World Bank mengadakan lomba penulisan karya tulis/essay, video dan photo, untuk anak muda (usia 18th s/d 25th).

Tema lomba adalah: “Climate Change”.
Deadline lomba adalah: February 22, 2009.

Beberapa tulisan berikut bisa jadi clue:
The Essay Competition 2009 invites youth to share ideas on:

How does climate change affect you?
How can you tackle climate change through youth-led solutions?

Please answer both questions:

1. How does climate change affect you, your country, town or local community? How do you think it will affect you in the future? Think about the consequences for employment, health, security and other areas of your life.

2. What can you do, working together with your peers, to address the problem of climate change in your country, town or local community? Think specifically about the role of youth-led initiatives in the ‘green economy’.

Hadiah:

1. Essay
Eight finalists will participate in the Final Jury in Seoul, South Korea, in June 2009, and attend the Annual Bank Conference on Development Economics (ABCDE).
Money awards:
1st prize: 3,000 USD
2nd prize: 2,000 USD
3rd prize: 1,000 USD

2. Video
Author of the winning video will be invited for a screening at the occasion of the Annual Bank Conference on Development Economics (ABCDE), held in Seoul, South Korea, in June 2009.
Money awards:
1st prize: 2,000 USD
2nd prize: 1,000 USD
3rd prize: 500 USD

3. Photo

Money awards:
1st prize: 500 USD
2nd prize: 300 USD
3rd prize: 200 USD
Winners of the photo competition do not travel to the ABCDE Conference in South Korea, but will have their photos featured in the Essay Competition Summary Report, on the website of the Essay Competition and partner organizations’.

sumber http://ajangkompetisi.wordpress.com/category/general/

cak din