Kami adalah

kami adalah pengabdi pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Senin, 23 Februari 2009

Tetap Menjadi Guru

Akhirnya saya tergoda kembali untuk menulis setelah membaca beberapa tulisan teman-teman senior yang sangat saya hormati dan sangat saya hargai, baik secara pribadi maupun pemikiran-pemikiran beliau. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada beliau-beliau ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan.

Dalam carut-marut situasi sekarang ini tentulah tidak bijaksana apabila kita menilai orang (dalam hal ini yang diterima sebagai PNS) dengan sudut pandang yang terasa memojokkan, memakai kaca mata kuda dalam menilai keadaan.Dalam kasus PNS, saya yakin tidak ada maksud teman-teman untuk tidak percaya bahwa Gusti Alloh akan memberikan rejeki kepada mereka. Itu adalah sebuah tuduhan keji karena menyangkut keimanan seseorang terhadap Gusti-nya. Kalau kemudian ternyata mereka tidak lagi di sini, itu berarti Gusti Alloh telah mempercayakan rejekinya untuk dititipkan kepada yang lain, tidak lagi kepada lembaga ini. Yang lebih penting adalah ini bukanlah masalah uang (paling tidak itu bagi saya). Justru yang harus dipertanyakan adalah mengapa keputusan itu yang mereka ambil? Kita mungkin bisa merujuk kepada apa yang telah disampaikan Cak Mat tentang bagaimana hebatnya Sir Alex Ferguson dalam mendidik anak asuhnya. Kalau dalam konteks kita, mungkin pertanyaannya menjadi:


1. Apakah guru-guru merasa telah dicintai?
2. Apakah guru-guru merasa telah dihargai potensinya dan dimanfaatkan dengan baik?
3. Apakah guru-guru telah dibina dan dididik dengan baik?

Kalau semua guru berkata ya, saya pikir tidak ada alasan untuk meninggalkan lembaga yang sama-sama kita cintai ini. Sebagaimana yang selalu dikemukakan bahwa hidup dan bekerja di sini adalah pilihan, maka ijinkan teman-teman semua, tanpa kecuali, juga melaksanakan pilihannya dengan dengan ikhlas tanpa ada prasangka-prasangka, baik yang memilih tidak di sini maupun yang memilih tetap di sini. Ijinkan mereka yang meninggalkan lembaga ini menjadi Christiano Ronaldo-Christiano Ronaldo yang akan mengabdi kepada Tim yang lebih besar, mengabdi kepada siswa-siswa yang jauh lebih membutuhkan  (mereka juga ingin pintar walaupun dengan fasilitas yang tidak selengkap yang kita miliki di sini). Semoga teman-teman yang masih di lembaga ini menjadi Paolo Maldini-Paolo Maldini yang setia sampai pensiun.



Gix, ETC

YPK Butuh "Sir Alex Ferguson"

Saya senang sekali bicara tentang sepak bola, suatu saat saya akan buat blog khusus tentang soccer philosophy. Bahkan untuk membahas dan mencari solusi YPK pun kita bisa belajar dari filsafat sepak bola. Menurut saya YPK kita mirip dengan sebuah Football Club (FC) di mana pemain-pemainnya datang dan pergi. Bila yang pergi adalah gelandang serang (baca: guru fisika) misalnya, maka sebagai gantinya kita harus mencari gelandang serang (guru fisika) yang baru. Tidak mungkin seorang gelandang serang digantikan oleh seorang center back karena tugas, karakter, dan tipe bermainnya sangat berbeda. Untuk kemajuan sebuah tim, maka dalam mencari pemain pengganti harus mencari pemain yang sepadan atau bahkan lebih baik. Itulah sebabnya meskipun Manchester United ditinggalkan oleh David Beckham ke Real Madrid tidak menjadikan MU jeblok prestasinya karena Sir Alex Ferguson dengan cepat bisa mencari penggantinya yaitu Christiano Ronaldo dan Nani. Dan hasilnya semua orang di dunia tahu MU telah menjuarai Liga Inggris, Liga Champion, dan Juara antar Club dunia. Namun demikian MU tidak pernah bergantung pada kehebatan pemain-pemain tertentu. Memang pemain-pemain hebatnya banyak diincar oleh club-club lain yang hebat dan kaya raya semacam Real Madrid serta saingan dan tetangga dekatnya Chelsea dan Manchester City. Namun demikian MU sudah memiliki contigency action (dalam bahasa militer disebut CB: cadangan bertindak) dengan merekrut seorang pemain muda asal Serbia: Zoran Tosic. Konon pemain muda berusia 21 tahun ini sangat hebat bermain di sayap kanan maupun kiri, artinya MU telah mempersiapkan diri untuk menggantikan posisi sayap kanan yang sedang ditempati Christiano Ronaldo yang banyak diincar club-club kaya dan sayap kiri yang dihuni Ryan Giggs yang usianya sudah hampir 36 tahun.

Kita di YPK jarang sekali memaknai permainan dan manajemen sepakbola sebagai sebuah i'tibar untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Saat ini kita sedang kehilangan banyak pemain (baca: guru) dari berbagai macam posisi dan sama sekali belum mencari pemain penggantinya. Apakah kita perlu mengundang Sir Alex Ferguson untuk mencarikan pemain (baca: guru) baru? Tentu tidak ! Yang kita butuhkan adalah orang-orang yang bisa bergerak cepat dan bervisi seperti Sir Alex Ferguson. Apa sebenarnya kehebatan Sir Alex Ferguson?

1. Mencintai Tim dan pemain-pemainnya.
Meskipun dia seorang Scottish (asal Skotlandia), dia sangat mencintai Manchester United karena dialah manajer dan pelatih paling lama di MU. Kalau tidak salah sudah 22 tahun dan sudah puluhan trofi dihasilkan. Karena kesetiaan dan prestasinya itu dia dianugerahi gelar Sir (Raden Mas) oleh Ratu Inggris.

2. Mengetahui potensi pemain-pemainnya.
Pemain yang direkrut Sir Elex Ferguson selalu dapat bermain dengan baik di posisi masing-masing dan menjadi pemain hebat. Hal ini tidak lepas dari cara-cara nya dalam merekrut. Dia menciptakan strategy permainan tim yang matang terlebih dahulu baru mencari pemain yang sesuai dengan karakter dan strategy permainannya. Bukan asal rekrut.

3. Menghargai dan mendidik pemain-pemainnya.

Dia adalah manajer dan pelatih yang jarang atau hampir tidak pernah konflik dengan pemain-pemainnya. Kita mesti ingat seorang pemain muda yang bengal dan nakal seperti Wayne Rooney. Sejak pindah dari Everton dan diasuh oleh Sir Alex Ferguson, Rooney telah menjadi seorang pemain hebat dunia yang dapat merubah karakternya dari bengal dan nakal menjadi sportif dan sopan di lapangan.

Pertanyaannya adalah: Apakah YPK ingin hebat dan berprestasi serta disegani seperti Manchester United? Apakah YPK ingin memiliki guru-guru yang hebat seperti pemain-pemain Manchester United? Apakah YPK ingin memiliki trophy bergensi seperti trophy-trophynya Manchester United?

Bila sampean semua menjawab YA: Ayo kita semua bermain all out dan masing-masing kita berusaha menjadi:
  • edwin van der sar
  • tomasz kuszczak
  • ben foster
  • wes brown
  • gary neville
  • phil bardsley
  • patrice evra
  • nemanja vidic
  • rio ferdinand
  • john o'shea
  • gerard pique
  • ryan giggs
  • nani
  • chris eagles
  • park ji-sung
  • paul scholes
  • anderson
  • cristiano ronaldo
  • michael carrick
  • darren fletcher
  • owen hargreaves
  • dong fangzhuo
  • wayne rooney
  • carlos tevez
  • ole gunnar solskjaer
  • zoran tosic
  • rafael
  • dimitar berbatov
Dan yang terakhir kita butuh seorang manajer dan pelatih seperti Sir Alex Ferguson di YPK.


Achmad Riwayadi