Kami adalah

kami adalah pengabdi pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kamis, 02 April 2009

Masihkah Burung-Burung itu Berkicau Merdu ?


Pak Tua, si Tukang kebun sekolah pagi ini tetap dengan tugasnya.
Menyisiri halaman sekolah untuk menyapu
membersihkan daun-daun kering yang berserakan,
sampah-sampah kantin yang terkadang berhamburan.

Akhir-akhir ini Pak Tua merasa heran
ada susuatu yang aneh . . . . . . . . :
Mengapa Kutilang yang biasanya menyapa ramah,
menjadi pemurung.
Mengapa Merpati yang biasanya lincah,
menjadi seakan tak berdaya, diam diri di pojok sangkar
Mengapa Si Emprit yang biasanya cerewet
menjadi seakan sakit gigi
Mengapa Si Jalak yang biasanya teriak-teriak
menjadi bermuram durja.
Mengapa Si Beo yang biasanya membeo
menjadi marah-marah mematuki pintu sangkar.
Mengapa Si Manyar yang biasanya rukun,
Menjadi gontok-gontokan.

Pak Tuapun memberanikan diri bertanya pada Burung Elang
Yang konon paling mengetahui segalanya
Paranormalnya para burung.
“ Hai Burung Elang !
mengapa sangkar besar ini seakan tidak ramah lagi, sepi ?”
Mengapa burung-burung itu tidak seceria dulu lagi?
Mengapa mereka menjadi aneh ?
Bertenger sendirian.
Malas terbang, malas makan.
Berlari-larian tanpa tujuan
Terkadang emosian . . . . ,
mematuk batang kayu.
Burung Elang hanya diam dan pergi.

Kata Pak Tua dalam hati :
“ Gawat !
Kalau burung-burung itu tidak mau berkicau lagi.”
Aku mungkin juga akan berhenti menyapu di sini.

Dari: Ki Ngenes

Tidak ada komentar: