Dengan segala kerendahan hati, anak muda ini ingin mengatakan sesuatu kepada layak ramai penghuni Yayasan Pupuk Kaltim tercinta. Saudaraku yang aku cintai... kenanglah bahwa kita dulu ke bontang dengan sukacita dan harapan yang besar bahwa kita akan mendapatkan kehidupan yang layak di sini. Ingatkah saudaraku bahwa mungkin di antara banyak karyawan YPK ada yang baru pertama kali naik pesawat (mungkin semuanya) ingatlah betapa kita bangga saat itu? dan sampai di ypk uang transport juga dikembalikan, lalu kita mulai bekerja denga semangat yang luar biasa, bahkan kalau perlu jam kerja itu di tambah lagi (itulah dulu).Dengan semangat kekeluargaan kita juga saling peduli antaa satu dengan lain, lihatlah sebuah pengalaman soarang teman yang kehujanan di jalan lalu nelon teman yang lain untuk dijemput pakai mobilnya, lalu dijemput dengan senang hati (tanpa ada kata2 menolak) saudaraku ingatlah itu semua. Saudaraku sekarang kita dihadapkan pada sebuah kondisi yang tidak seperti dulu lagi. Sekarang kita dihapakan pada tantangan yang kita tidak inginkan sebelumnya. Kondisi yang membuat banyak orang jadi lemah semangat, membuat orag jadi ingin "pindah" ke lain hati. Ini adalah gejala yang mestiny harus dilihat dengan hati yang tenang dan membutuhkan sebuah "amunisi" yang dapat membuat semangat kembali bergejolak dan loyalitas semangkin tinggi kepada lembaga ini. Amunisi ini ada banyak di antaranya :
1. Kemauan untuk berubah menjadi lebih baik
2. Kemauan untuk menggandeng karyawan dari manajemen
3. Kemauan untuk menjawab tantangan ke depan.
4. Kemauan untuk memberikan dan menjawab pertanyaan2 karyawan
5. Kemauan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendudukkan wakilnya dalam manajemen
6. kemauan yang lain-lain...
Itu semua harus kita pikirkan wahai saudaraku (yang tidak paham silakan tanya pada penulis)
Hal lain yang harus "segera" dipikirkan adalah layanan kepada konsumen harus ditingkatkan dan ini adalah tugas semua penduduk YPK.
Banyak ide sebenarnya yang ada dalam pemikiran penulis, namun harus didiskusikan dengan banyak kalangan di ypk.
pier
1 komentar:
Kalimat yang sangat mengahrukan. Aku ingat dengan hal-hal kecil seperti itu. Ingat bagaimana diantar dari satu rumah ke rumah yang lain dengan mobil untuk mencari kontrakan. Padahal saat itu aku belum kenal dengan ibu yang mengantar. Dia adalah bu Sri.
Siapapun yang menulis, saya setuju. Dan selalu berdoa semoga para Direksi mendengarkan dan ALLAH mengijabahi doa-doa kita. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang teraniaya, namun begitu doa kita semoga cepat terbalas oleh ALLAH. amin. (ratnahar.iblog)
Posting Komentar