Kami adalah

kami adalah pengabdi pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Senin, 22 Juni 2009

HIDUP TUA DI KAMPUNG HALAMAN


Aku dilahirkan di kampung halaman yang sangat terpencil.
Jauh dari keramainan, yang terdengar hanya suara burung dan derasnya aliran sungai brantas tempat biasanya aku mandi. Ah . . . rasanya aku pengen kembali ke masa kecil lagi. Bermain sembunyi-sembunyian(petak umpet), mandi di sungai, mencari ikan dan berburu kupu-kupu. Mencari kayu bakar untuk memasak di dapur, dan sekali waktu memanjat pohon cermai saat musim berbuah.
Yang kubayangkan dulu aku pengen menjadi artis terkenal seperti yang ada di film saat aku menontonnya di rumah kepala desa. Eeeh ternyata sekarang menjadi guru yang jauh dari kampung halaman. Rasanya pengen segera kembali pulang menemui emak yang sudah tua, tetapi tabungan masih pas-pasan, belum lagi untuk membayar kredit rumah dan motor. Untung anak masih kecil, belum sekolah, jadi biaya sekolah masih belum aku pikirkan.
Sudah 3 tahun ini aku belum pulang ke kampungku. Emak pasti kangen dengan cucunya. Mudah-mudahan sawah emak padinya sudah menguning, lumayan untuk bekal makan setiap hari. Karena kiriman bulananku tersendat lagi. Emak sudah memahami kondisiku, gajiku pas-pasan untuk makan dan biaya hidup bulanan. Awalnya emak belum mengetahui hal ini, setahuanya hidupku serba wah, enak/ kepenak menjadi guru di yayasan perusahaan seperti tetangganya yang menjadi karyawam pabrik perusahaan (PKT). Tetapi setelah saya ceritakan yang sebenarnya saat pulang cuti 3 tahun yang lalu, emak menjadi memahami diriku, kondisiku. Emak sebenarnya sudah bersyukur aku bisa mandiri. Yang masih membuat beban emak adalah jarangnya aku pulang kampung, karena emak pingin ketemu, kangen dengan cucunya yang pertama yaitu anakku. Aku sudah bilang saya emak, kalau sudah tidak bekerja lagi di yayasan, istilahlah pensiun aku mau kembali ke kampung halaman, menghabiskan masa tua di dunia bersama emak, menggarap sawah dan berkebun, mungkin juga beternak ikan atau ayam. Emak sangat gembira dengan keinginanku ini. " Semoga Tuhan masih memberi umur panjang kepada kita mak ?"
Dari:team Inspirator.

Tidak ada komentar: